MILAN – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Italia, Roberto Mancini, sempat berkarier selama empat musim (2004-2008) bersama Inter Milan. Mancio –sapaan akrab Mancini– bahkan optimistis membawa Inter juara Liga Champions jika tidak dipecat pada musim panas 2008.
Ketika ditunjuk sebagai pelatih Inter pada 2004, Mancio berstatus sebagai juru taktik muda, yang mana baru berusia 40 tahun. Meski berstatus sebagai pelatih muda, Mancio sanggup menerapkan permainan atraktif terhadap Javier Zanetti dan kawan-kawan.

Sempat dalam tiga musim beruntun (2005-2006, 2006-2007 dan 2007-2008), ia mengantarkan Inter juara Liga Italia (gelar Liga Italia 2005-2006 merupakan hibah setelah Juventus dinyatakan tersandung kasus pengaturan skor).
Dominasi di Liga Italia diciptakan Mancini karena ia mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari Dejan Stankovic, Zlatan Ibrahimovic, Julio Ricardo Cruz dan banyak lagi. Hanya saja, kiprah maksimal di Liga Italia tidak dibarengi prestasi optimal di Liga Champions.
BACA JUGA: Vieri Takjub dengan Performa Timnas Italia Racikan Mancini
Ambil contoh di Liga Champions 2007-2008, yang mana Inter disingkirkan Liverpool dengan agregat 0-3 di babak 16 besar. Alhasil, Mancini dipecat pada musim panas 2008 dan posisinya digantikan Jose Mourinho. Mourinho yang melanjutkan kiprah Mancini pun mencatatkan prestasi luar biasa, yakni mengantarkan Inter memenangkan treble winner (Liga Italia, Coppa Italia dan Liga Champions) pada 2009-2010.