3 Opsi yang Bisa Diambil Penyelenggara Liga Inggris 2019-2020
LONDON – Para petinggi klub-klub Liga Inggris akan mengadakan pembicaraan via telekonferensi video pada hari ini, Kamis (19/3/2020). Agenda yang dbahas dalam pembicaraan hari ini adalah kelanjutan kompetisi di tengah wabah virus corona yang telah menyebabkan 104 orang meninggal dunia di Inggris.
Dalam pertemuan nanti, setidaknya ada tiga opsi dan salah satunya bakal diambil otoritas penyelenggara Liga Inggris. Opsi pertama adalah melanjutkan kompetisi. Sekadar informasi, dalam pertemuan sebelumnya yang dilakukan Jumat 13 Maret 2020, penyelenggara kompetisi memutuskan menunda kompetisi hingga 3 April 2020.
Jika pandemi virus corona sudah mereda di tanggal tersebut, tidak ada alasan bagi penyelenggara untuk tidak melanjutkan kompetisi yang menyisakan sembilan pekan ini. Andai kompetisi dilanjutkan, perusahaan televisi jadi yang paling diuntungkan, mengingat mereka tak perlu merugi.
BACA JUGA: Liga Inggris 2019-2020 Diprediksi Tak Selesaikan Seluruh Pertandingan
Kemudian, opsi kedua adalah membatalkan musim, seperti yang diutarakan wakil presiden West Ham United, Karren Brady. Opsi pembatalan musim bak surga bagi tiga tim penghuni zona degradasi, yakni Norwich City, Aston Villa dan Bournemouth.
Sebab, jika kompetisi dihentikan, hasil yang sudah tercapai hingga Liga Inggris 2019-2020 memainkan 29 pekan dianggap gugur. Hal itu berarti, Liverpool yang saat ini memuncaki klasemen dengan koleksi 82 angka dan unggul 25 poin dari Manchester City di tempat kedua takkan dinobatkan menjadi juara.
Opsi terakhir adalah menghentikan kompetisi. Jika kompetisi dihentikan, Liverpool yang tinggal membutuhkan enam poin tambahan untuk juara bakal dinobatkan sebagai kampiun. Selain itu, tiga tim penghuni zona degradasi saat ini takkan diturunkan ke Divisi Championship atau Divisi II Liga Inggris.
Bahkan, bakal ada dua tim promosi dari Divisi Championship sehingga Liga Inggris 2020-2021 akan diikuti 22 tim. Hanya saja, di Liga Inggris 2020-2021 akan ada lima tim yang terdegradasi. Karena itu, menarik menanti keputusan apa yang diambil penyelenggara Premier League nantinya.
(Fetra Hariandja)
