LONDON – Kesuksesan Chelsea menjuarai Liga Eropa 2018-2019 tak ayal membuat pelatih mereka, Maurizio Sarri, mendapat banyak pujian. Bahkan, tak sedikit pula yang menilai kalu Sarri adalah pelatih cerdas. Ini tentunya menjadi sesuatu yang unik, mengingat sebelumnya Sarri kerap mendapat kritik.
Sarri menangani Chelsea pada awal musim kompetisi 2018-2019. Meski mulanya ia membuat Chelsea menjadi tim yang tak terkalahkan, namun kemudian The Blues mengalami masa-masa krisis. Pada saat itulah Sarri mendapat banyak kritik, utamanya dalam hal penempatan pemain.
(Baca juga: Bawa Chelsea Juara Liga Eropa, Pedro Harap Sarri Bertahan)
Para pendukung dan sejumlah pengamat menilai taktik yang diracik Sarri tidak tepat. Pasalnya, ia mengorbankan N’Golo Kante, yang semula adalah gelandang bertahan untuk menjadi maju posisinya dan melebar ke kanan. Hal itu dilakukan Sarri karena ia ingin menempatkan Jorginho di posisi gelandang bertahan agar bisa menjalankan peran sebagai deep-lying playmaker.
Kendati begitu, pada akhirnya Sarri membuktikan kalau taktik racikannya tidak sia-sia. Terbukti, di laga final Liga Eropa menghadapi Arsenal, The Blues mampu mendominasi laga dan menang telak 4-1. Hal itu pun diapresiasi oleh mantan penggawa Chelsea, Pat Nevin, yang memuji kecerdasan Sarri.