Pria berkacamata itu menambahkan, status sebagai investor Mojokerto Putra terjadi setelah menarik uang dari Persebaya Surabaya. Perlu diketahui, Gede Widiade pernah menjadi CEO sekaligus penyandang dana klub berjuluk Bajul Ijo itu sebelum era Liga 1.
“Tidak ada siapa-siapa di sana (Mojokerto Putra), cuma saya dan bupati. Sama seperti di Persija saat ini, mengeluarkan duit untuk senang-senang, menyenangkan Jakmania. Memang saya mau jadi Gubernur? Tidak ada,” tukas Gede Widiade.
Nama Vigit Waluyo sendiri mulai mencuat ketika disebut oleh mantan runner pengaturan skor, Bambang Suryo, dalam sebuah acara di televisi swasta. Bambang secara blak-blakan menyebut kalau Vigit Waluyo adalah orang lama dalam praktik pengaturan skor di Liga Indonesia.
(Fetra Hariandja)