MANCHESTER – Jose Mourinho sejatinya adalah salah satu pelatih sepakbola terbaik yang ada sekarang ini. Kendati demikian, Mourinho nyatanya memiliki nasib buruk, di mana ia kerap dipecat oleh manajemen klubnya pada musim ketiganya menangani tim. Seperti yang beru saja terjadi kala Mourinho didepak dari kursi pelatih Man United.
Mourinho didatangkan ke Man United pada musim panas 2016. Kala itu, Man United tengah dalam semangat baru untuk menyambut musim kompetisi 2016-2017. Kehadiran Mourinho pada awalnya diharapkan bisa mendongkrak prestasi Setan Merah yang mengalami keterpurukan usai ditinggal Sir Alex Ferguson.
(Baca juga: Neville Sebut Pochettino Kandidat Ideal untuk Gantikan Mourinho)

Di musim perdananya menangani Man United, Mourinho sukses menyabet tiga trofi, yakni Community Shield, Piala Liga Inggris, dan Liga Eropa. Akan tetapi, pada musim berikutnya (2017-2018), Mourinho gagal menjuarai satu pun turnamen. Memasuki musim ketiganya (2018-2019), Man United besutan Mourinho semakin merosot secara performa. Tak ayal, sebelum musim berakhir, Mourinho pun dipecat.
Sebelum ini, Mourinho juga merasakan hal yang sama kala menangani Chelsea untuk kedua kalinya. Mourinho direkrut Chelsea untuk kedua kalinya pada Juli 2013. Di musim pertamanya tersebut, Mourinho memang tak memenangkan satu pun trofi. Akan tetapi, di musim keduanya (2014-2015), Mourinho sukses mempersembahkan gelar juara Liga Inggris dan Piala Liga Inggris. Sayangnya, di musim ketiganya (2015-2016), Chelsea mengalami penurunan performa. Tak ayal, pada Desember 2016 Mourinho dipecat.

Kondisi serupa juga terjadi pada Mourinho kala menangani Real Madrid. Setelah membawa Inter Milan meraih treble winner di musim 2009-2010, Mourinho pun direkrut oleh Madrid. Akan tetapi, kebersamaan Mourinho bersama Madrid hanya berlangsung selama tiga musim saja. Pasalnya, di pengujung musim ketiganya (2012-2013), Mourinho dipecat karena manajemen tak puas.
(Fetra Hariandja)