Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Eks Persib dan Persija Soroti Tren Pemain Naturalisasi di Indonesia

Oris Riswan , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2018 |10:24 WIB
Eks Persib dan Persija Soroti Tren Pemain Naturalisasi di Indonesia
Budiman sayangkan banyaknya pemain asing yang dinaturalisasi. (Foto: Oris Riswan/Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Deretan para pemain asing di Indonesia secara terang-terangan ingin mengubah kewarganegaraannya. Mereka berhasrat ingin menempuh proses naturalisasi agar mendapat status sebagai warga negara Indonesia (WNI). Selain itu, mereka juga ingin memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

Beberapa di antaranya masih sebatas keinginan. Tapi, beberapa pemain asing ternyata sudah menempuh proses menjadi WNI.

Mereka di antaranya Esteban Vizcarra (Sriwijaya FC), Matsunaga Shohei (eks Persib Bandung), Mark Klok (PSM Makassar), Otavio Dutra (Persebaya Surabaya), dan Silvio Escobar yang terakhir bermain untuk Perseru Serui.

Tapi, saat ini sudah cukup banyak pemain naturalisasi yang beredar di Indonesia. Pemain pertama di era modern yang dinaturalisasi adalah Christian Gonzales.

Pemain berdarah Uruguay itu sempat memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2010 dan 2014. Tapi, hadirnya Gonzales saat itu tidak membuat timnas mampu meraih gelar juara.

BACA JUGA: Ngungsi ke Jepara, Begini Progres Persib Bandung

Setelah Gonzales, naturalisasi terus terjadi. Tidak hanya untuk pemain keturunan Indonesia, pemain berdarah impor tulen juga banyak yang mendapatkan status WNI.

Pemain keturunan Indonesia yang mendapat status WNI di antaranya Kim Kurniawan, Tonnie Cusell, Stefano Lilipaly, Raphael Maitimo, Sergio van Dijk, Van Beukering, Ruben Wuarbanaran, Ezra Walian, dan beberapa lainnya segera menyusul.

Sedangkan pemain impor tulen yang kini berstatus WNI di antaranya Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Bio Paulin, Guy Junior, Herman Dzumafo, dan Ilija Spasojevic.

Keran merebaknya naturalisasi itu pun mendapat sorotan dari Budiman, eks pemain Persib Bandung dan Persija Jakarta. Ia memandang tak ada manfaat banyak dari hadirnya para pemain naturalisasi, terutama untuk timnas.

"Sangat menyayangkan karena potensi-potensi di kita ini sangat banyak sekali. Terus untuk naturalisasi juga manfaatnya sejauh mana? Kita banyak contoh, naturalisasi ini juga usianya (banyak yang) di atas 30 tahun, terus secara kualitas juga tidak begitu istimewa, jaraknya tidak terlalu jauh (dengan pemain lokal). Jadi sangat menyayangkan," kata Budiman.

Jika naturalisasi bertujuan untuk mendongkrak prestasi timnas, hal itu juga harus dipikirkan secara matang oleh PSSI. Kualitas sang pemain harus benar-benar istimewa dan bisa dipakai jangka panjang

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement