BARCELONA – Busra transfer musim dingin 2018 bisa disebut menjadi saat-saat yang menggembirakan bagi Barcelona. Pasalnya, pada bulan Januari ini, klub berjuluk Blaugrana itu melakukan sejumlah kesepakatan penting.
Setelah sebelumnya sukses mendatangkan pemain yang selama ini mereka idam-idamkan, Philippe Coutinho, dari Liverpool. Kini Barcelona semakin bernafas lega lantaran bek tengah andalan mereka, Gerard Pique, akan segera memperpanjang kontraknya.
Informasi tersebut disampaikan langsung melalui laman resmi Barcelona yang menyatakan bahwa Pique akan menandatangani kontrak barunya pada Senin 29 Januari 2018 waktu setempat. Dalam kontrak barunya tersebut, penggawa Timnas Spanyol itu akan mengabdi kepada El Barca hingga 30 Juni 2022.
(Baca juga: Espanyol Kecam Komentar yang Dibuat Pique dan Busquets)
Namun, yang membuatnya semakin fantastis adalah klausul tebus yang dimiliki Pique. Pasalnya, Barcelona memagari Pique dengan klausul tebus sejumlah 500 juta euro atau sekira Rp8,2 triliun. Angka tersebut tentunya terdengar fantastis bila mengingat usia Pique yang sudah menginjak 30 tahun.
“Gerard Pique akan menandatangani kontrak barunya dengan FC Barcelona pada hari Senin. Pemain tersebut akan bersama Barca hingga 30 Juni 2022, serta memiliki klausul tebus 500 juta euro, sebagaimana seperti yang telah diumumkan Kamis lalu,” tulis laman resmi Barcelona, Minggu (28/1/2018).
Kendati begitu, patut dimaklumi bila Barcelona ingin selalu waspada. Barca tentu tak ingin kembali kecolongan seperti halnya yang terjadi pada kasus Neymar da Silva. Ketimbang menaruh klausul tebus di angka yang biasa-biasa saja, Blaugrana jelas lebih memilih memberikan angka selangit agar klub lain tak ada yang berani mengusik pemainnya.
Seperti diketahui, di Spanyol, klub-klub wajib menuliskan klausul tebus pada setiap pemain yang mereka miliki. Tak peduli itu di angka yang tinggi atau pun rendah. Namun risikonya adalah, apabila ada klub lain yang menyanggupi menebus klausul si pemain, maka klub pemilik wajib melepasnya, sekalipun apabila mereka sebenarnya keberatan untuk menerima pinangan klub lain tersebut.
Kondisi tersebut tentunya berbeda dengan klub-klub di Prancis. Federasi sepakbola Prancis tidak memberikan aturan bagi klub-klubnya untuk menaruh klausul tebus kepada para pemain yang mereka miliki. Sehingga klub-klub tersebut berhak menolak segala pinangan yang datang kepada para pemain mereka jika mereka tidak menginginkannya.
(Fetra Hariandja)