Di Matteo Puji Mental Chelsea
LONDON - Roberto Di Matteo senang bukan kepalang dengan kesuksesan Chelsea lolos ke perempat final Liga Champions. Pelatih interim The Blues ini memuji habis mental bertarung anak asuhnya.
Ya, Chelsea sukses menunjukkan karakter sebagai salah satu tim kuat Eropa saat menjamu Napoli pada leg kedua babak 16 besar di Stamford Bridge, dini hari tadi.
Tampil dengan misi mengejar defisit dua gol usai kalah 1-3 di leg pertama, John Terry dkk mampu membayar lunas dengan mengungguli Il Partenopei dengan skor identik (3-1) di waktu normal, sehingga laga harus diakhiri lewat perpanjangan waktu.
Di fase krusial inilah para punggawa The Blues menunjukkan kekuatan mental mereka. Terus tempil dominan, Chelsea akhirnya memastikan lolos lewat gol Branislav Ivanovic di menit ke-105. Dengan kemenangan 4-1 atau agregat 5-4, The Blues pun sukses menjadi satu-satunya wakil Premier League yang lolos ke perempat final.
Berbicara selepas pertandinga, Di Matteo memuji mental tangguh anak asuhnya, terutama setelah gelandang Napoli, Gokhan Inler mencetak gol balasan di awal babak kedua.
“Sebelum pertandingan, kami tahu bahwa membutuhkan performa yang luar biasa dari seluruh pemain,” tutur Di Matteo dikutip Sky Sport, Kamis (15/3/2012).
“Kami menunjukkannya malam ini (dini hari WIB), bahwa kami peduli dan kami punya kesabaran dan kualitas serta spirit tim. Inilah yang kami butuhkan untuk lolos ke fase berikutnya (perempat final),” sambungnya.
“Secara mental, saya rasa kami bereaksi dengan sangat, sangat baik. Karena, kami sempat cemas setelah kecolongan gol (Inler). Akan tetapi, kenyataannya pemain tetap mampu fokus dan mencetak gol balasan,” imbuhnya.
“Melihat spirit pemain, saya yakin kami bisa mencetak gol tambahan dan mungkin hingga laga berlanjut ke adu penalti. Tapi, untungnya kami sukses mencetak gol keempat dan saya sangat bangga sekali kami bisa membalikkan keadaan dan lolos ke babak berikutnya,” pungkas pelatih yang membawa Chelsea meraih tiga kemenangan beruntun, pascaditunjuk mengisi posisi Andre Villas Boas yang dipecat.
(Achmad Firdaus)
