Laga Arema FC vs Semen Padang Tetap Digelar di Stadion Kanjuruhan, Usai Insiden Pelemparan Batu

Avirista Midaada, Jurnalis
Selasa 20 Mei 2025 04:05 WIB
Arema FC kala berlaga. (Foto: Arema FC)
Share :

LAGA Arema FC vs Semen Padang dipastikan tetap digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Tak ada perubahan venue pertandingan, usai terjadinya insiden pelemparan batu setelah Arema FC menjamu Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan pada pekan lalu.

Duel Arema FC vs Semen Padang akan menjadi laga terakhir atau pekan 34 Liga 1 musim 2024 - 2025. Pertandingan ini akan berlangsung pada Sabtu, 24 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.

1. Stadion Kanjuruhan

Sedianya, Arema FC tak bersedia lagi bertanding di luar Stadion Kanjuruhan pasca insiden pelemparan batu ke bus Persik. Insiden itu terjadi pada Minggu 11 Mei 2025.

Tetapi, Arema FC dipastikan bertanding di Stadion Kanjuruhan saat menjamu Semen Padang. Kabar ini ditegaskan juga oleh Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Namun, pada laga melawan Semen Padang, Arema FC dipastikan bermain tanpa penonton. Hal ini terjadi karena sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

2. Pemilik Semen Padang

Jelang tandang ke markas Arema FC, pemilik Semen Padang, Andre Rosiade, beri psywar. Dia menyatakan keinginan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, datang ke kandang Arema FC, serta menggunakan wasit asing agar menjaga netralitas dan keadilan.

Pemintaan ini didasarkan kejadian di Piala Presiden 2017. Kala itu, pertandingan digelar di Stadion Kanjuruhan.

 

3. Reaksi Arema FC

General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi, mengungkapkan pentingnya menjaga sportivitas usai statemen dari Andre Rosiade, menjelang pertemuan antara Arema FC dan Semen Padang. Inal -sapaan akrabnya- menghindari pernyataan yang kontraproduktif dan percaya pada profesionalisme kedua tim dan perangkat pertandingan.

"Kami mengharapkan agar semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif dan menjunjung tinggi fair play," ujar Inal, pada keterangannya, Senin 19 Mei 2025.

Ia pun perlu meluruskan, pernyataan dari Andre Rosiade dan meminta Andre agar lebih bersikap bijaksana dalam membuat pernyataan yang bersifat tuduhan kepada klub. Ia mengajak agar semua pihak untuk fokus pada esensi sepakbola, sebagai ajang adu strategi dan profesionalisme.

"Waktu itu, Semen Padang memang unggul agregat gol setelah leg pertama. Namun, Arema FC dengan semangat tinggi dan dukungan suporter mampu bangkit dan menang 5-2 di Kanjuruhan. Kelolosan ke final Piala Presiden 2017 itu adalah murni hasil kerja keras, strategi, dan profesionalisme tim kita," tegas Inal.

Menurutnya, seharusnya sepakbola bukan untuk membangun kebencian dan menebar kecurigaan. Karena itu, ia mendorong agar sepakbola Indonesia terus bermartabat.

"Bukan upaya membangun politisasi sepakbola yang sarat tebar kebencian dan kecurigaan. Mohon ini dihindarkan. Percayalah, sepak bola kita sudah bermartabat," kata dia.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya