Respons Panpel Arema FC Disanksi Komdis PSSI Buntut Insiden Pelemparan Batu ke Bus Persik Kediri

Avirista Midaada, Jurnalis
Sabtu 17 Mei 2025 14:59 WIB
Arema FC kala berlaga. (Foto: Arema FC)
Share :

MALANGArema FC merespons sanksi yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI buntut pelemparan batu ke bus Persik Kediri. Mereka menerima sanksi yang diberikan tersebut.

Diketahui, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Arema FC berupa bermain tanpa penonton di kandang saat jadi tuan rumah. Tak hanya itu, klub berjuluk Singo Edan itu juga kena denda Rp20 juta.

1. Dapat Peringatan Keras

Komdis PSSI juga memberikan peringatan keras kepada Arema FC. Mereka memastikan akan ada sanksi yang lebih berat jika pelanggaran serupa terulang.

Hal ini diputuskan dari surat yang diterima manajemen Arema FC dari PSSI bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025. Dalam surat itu disebutkan, Panpel Arema FC dinyatakan melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2.

Dengan sanksi itu, besar kemungkinan laga antara Arema FC melawan Semen Padang, yang seharusnya dijadwalkan berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 25 Mei 2025 bakal digelar tanpa penonton. Laga ini menjadi pertandingan terakhir Arema FC di Liga 1 2024-2025.

2. Reaksi Panpel Arema FC

Ketua Panpel Arema FC, Erwin Hardiyono, menghormati sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI ke Panpel Arema FC. Ia juga menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh pihak terkait, termasuk panpel, klub, Aremania, dan pihak keamanan secara keseluruhan.

"Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri," ujar Erwin Hardiyono melalui keterangan resminya, pada Sabtu (17/5/2025).

 

3. Harapan kepada Pihak Kepolisian

Lebih lanjut, Erwin tidak hanya menyoroti internal klub dan suporter, tetapi juga menaruh harapan pada pihak kepolisian. Arema FC memohon agar kepolisian melakukan evaluasi terhadap pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 atau di luar stadion.

Erwin yakin pihak kepolisian akan bertindak profesional dalam mengungkap kasus tersebut. Dengan begitu, pelaku penyerangan bisa ditangkap.

"Kami juga memohon kepada pihak kepolisian untuk mengevaluasi pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 di luar stadion. Kami percaya pihak kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan," terangnya.

Insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri terjadi usai laga Arema FC melawan Persik di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Peristiwa ini terjadi pada Minggu 11 Mei 2025 sekira pukul 18.15 WIB. Kala itu, tim Persik Kediri pulang dari stadion menuju ke Hotel Grand Miami, Kepanjen.

Bus Persik kemudian dilempar batu saat baru keluar dari halaman stadion, lalu masuk Jalan Trunojoyo, Kepanjen. Diduga, lemparan batu itu karena adanya oknum Aremania yang kecewa akibat kekalahan telak 0-3 atas Persik.

Akibat kejadian itu, kaca bus yang dinaiki Persik Kediri mengalami kerusakan di bagian depan sebelah kiri. Pecahan kaca juga sampai membuat pelatih Persik Kediri, Divaldo Alves, dan asistennya terluka.

(Djanti Virantika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya