JAKARTA – Direktur PT LIB, Ferry Paulus, angkat bicara mengenai peluang laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dihelat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Menurutnya, kans cukup besar jika melihat komunikasi yang sedang berlangsung.
Renovasi Stadion Kanjuruhan telah selesai. Kabar ini menjadi angin segar bagi Arema FC karena mereka berpeluang kembali bermarkas di sana setelah cukup lama menjadi tim musafir di Liga 1.
Manajemen klub berjuluk Singo Edan itu diketahui sudah melakukan komunikasi agar bisa memakai stadion tersebut sebagai kandang. Artinya, ada kemungkinan pertandingan kandang melawan Persebaya pada 28 April 2025 akan digelar di Stadion Kanjuruhan.
Ferry menyampaikan Arema FC sedang menjajaki koordinasi dengan berbagai pihak terkait pemakaian kembali Stadion Kanjuruhan. Meski belum ada keputusan final, ia mengisyaratkan duel klasik melawan Persebaya bisa menjadi laga perdana di stadion tersebut usai direnovasi sejak 2023.
“Kalau serah terima dari Kementerian PU ke Pemerintah Daerah sudah, untuk komunikasi dan pemanfaatan Kanjuruhan ke pihak Arema juga sudah,” kata Ferry di kantor PT LIB, dikutip Jumat (11/4/2025).
“Saya menunggu juga apakah momentum Arema FC vs Persebaya Surabaya ini menjadi pertandingan pertama Kanjuruhan sebagai stadion baru,” sambung mantan petinggi Persija Jakarta itu.
Ferry menjelaskan kalau sampai saat ini belum ada keputusan resmi terkait lokasi laga tersebut. Namun jika melihat arah komunikasi yang dilakukan Arema FC, mereka sangat jelas ingin kembali bermarkas di Stadion Kanjuruhan.
“Walau pun hitam di atas putih belum, tapi dengan komunikasi yang berjalan ini arahnya akan ke sana, serah terima sudah, dokumentasinya sudah, sisa seremonial,” tandasnya.
Stadion itu direnovasi buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Tragedi tersebut menewaskan 135 orang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Salah satu perubahan mencolok dalam renovasi adalah penurunan kapasitas stadion dari 48 ribu menjadi 23 ribu tempat duduk. Menurut Ferry, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengalaman penonton dan sistem keamanan.
“Tragedi itu kan masa lalu yang harus menjadi catatan, dan kami asistensi pada Arema ini blessing juga, dulu 48 ribu, sekarang 23,8 ribu,” ungkap Ferry.
“Bisa dibilang akan meningkatkan grade dari suporternya sendiri, stadion lebih sedikit tapi peminatnya lebih banyak,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)
