Problem ini masih terjadi di laga kedua. Memang terjadi peningkatan di mana Indonesia mencatat 11 percobaan dengan empat di antaranya tepat sasaran.
Sayangnya, hanya satu gol yang bersarang di gawang Uzbekistan lewat Jens Raven di menit ke-23. Sisanya, peluang-peluang itu terbuang percuma.
Kemasukan enam gol dari dua laga sudah jadi indikator sahih. Lini belakang yang digalang Iqbal Gwijangge benar-benar buruk.
Betapa tidak, lawan bisa dengan leluasa memasuki kotak penalti. Nyaris tidak ada gol yang berasal dari luar kotak berukuran 16 meter tersebut dalam dua laga.