"Sementara untuk monumen, kita lihat depannya Gate 13 ada warung, nanti do tengah-tengah warung itu adalah titik asist lurus imajiner untuk posisi monumen," tambahnya.
Ia berharap pasca pembicaraan yang dilakukan tidak ada polemik yang muncul di pintu 13. Ujungnya hasil renovasi Stadion Kanjuruhan nanti bisa bermanfaat bagi keluarga korban, maupun masyarakat di Kabupaten Malang.
"Kita sekarang fokus pada hasil yang akan dijadikan. Terkait tata ruang museum, dan tadi juga dibahas soal monumen. Harapannya hasil renovasi Stadion Kanjuruhan ini nanti dapat bermanfaat baik bagi keluarga korban maupun masyarakat Kabupaten Malang," paparnya.
Di sisi lain salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Nuri Hidayat mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah menyerahkan gambar-gambar mana saja area yang perlu dipertahankan, dan boleh dibongkar. Pembongkaran itu nanti juga akan dikembalikan seperti semula, sambil proses pengerjaan penguatan struktur.
"Saya kemarin sudah gambar mana-mana saja yang minta dipertahankan. Saya juga mikir mereka kerja ada standar SOP, saya juga gak ingin mengganggu kerjaan mereka. Jadi kita diskusikan bagian mana saja yang bisa dipertahankan. Insya Allah sudah clear," ujar Nuri Hidayat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, konstruksi pintu 13 yang disepakati pada pertemuan antara keluarga korban tragedi Kanjuruhan, pihak PT Waskita Karya selaku operator pengerjaan proyek renovasi stadion, Pemkab Malang, manajemen Arema FC, difasilitasi oleh Polres Malang ternyata sempat dibongkar tanpa pemberitahuan ke keluarga korban.
Pada kesepakatan pertemuan di tanggal 28 Mei 2024 di Aula Polres Malang disepakati pintu 13 tidak akan dibongkar. Bahkan keluarga korban juga menerima kesepakatan bahwa di pintu 13 nanti akan dibangun museum dan tempat untuk berdoa pada keluarga korban.
Sayang pintu 13 dan segala konstruksi di sekitarnya dibongkar. Pembongkaran disebut berjalan dua pekan terakhir. Tampak di pintu 13 itu hanya menyisakan bagian tangga saja. Sedangkan dinding dan konstruksi asli sudah hilang.
Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, tengah dalam proses renovasi pasca tragedi kemanusiaan yang menewaskan 135 orang dan membuat 609 orang lebih luka. Proses renovasi stadion sendiri bakal menelan biaya Rp 330 miliar yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(Rivan Nasri Rachman)