MALANG - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan terlihat emosi kala menghadiri pertemuan audiensi dengan kontraktor pengerjaan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan Malang. Pasalnya keluarga korban marah usai dibongkarnya dinding dan konstruksi pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.
Tampak pada Rabu (24/7/2024) sore WIB, puluhan keluarga korban melakukan audiensi pertemuan dengan PT Waskita Karya. Terlihat beberapa keluarga korban di antaranya Nuri Hidayat dan Devi Athok, serta sejumlah keluarga korban.
Vino Teguh Pramudia, selaku Projects Manajer PT Waskita Karya mengawali penjelasannya dengan permintaan maaf kepada keluarga korban. Pihaknya selaku operator pengerjaan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, mengakui ada kekurangan komunikasi sehingga menyebabkan adanya ketidakjelasan informasi yang diterima keluarga korban.
"Pertama-tama saya atas nama pribadi mewakili instansi atas pelaksanaan renovasi Stadion Kanjuruhan meminta maaf ke dalam-dalamnya kepada para keluarga korban. Akibat kesalahan kami atas pelaksanaan renovasi di gate 13," ucap Vino, dalam pertemuan dengan keluarga korban, dikutip Jumat (26/7/2024).
Menurutnya, tindakan pembongkaran itu yang akhirnya disesalinya. Bahkan ia merasa awalnya berat dan sangat terpaksa melakukan pembongkaran karena adanya alat berat yang akan digunakan, untuk penguatan struktur bangunan.
"Kami minta maaf sebesar-besarnya kurang memberikan informasi sedetail-detailnya kepada bapak ibu, dan itu yang saya sesali sampai hari ini. Kenapa saya tidak melakukan komunikasi yang cukup intens terkait pelaksanaan renovasi di pintu 13," terangnya.
"Saya selaku pimpinan pelaksana proyek renovasi Kanjuruhan, dan berbagai pihak yang menaungi 100 persen kami berada di pihak keluarga korban," imbuhnya.