SURABAYA – Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengaku buta dengan kekuatan Timnas Filipina U-19 jelang laga pembuka Piala AFF U-19 2024. Akan tetapi, ia pastikan anak asuhnya siap tempur.
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah pagelaran Piala AFF U-19 2024 yang berlangsung pada 17 hingga 29 Juli mendatang di Surabaya. Mereka tergabung di Grup A bersama Filipina, Kamboja dan Timor Leste.
Oleh karena itu, Skuad Garuda Muda bakal tampil dalam partai pembuka Piala AFF U-19 2024 dengan melawan Filipina. Pertandingan itu dijadwalkan digelar pada Rabu 17 Juli 2024 pukul 19.00 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo.
Namun, satu hari jelang pertandingan, Indra mengaku masih belum mengetahui peta kekuatan Filipina. Ia menyebut hal itu terjadi karena regenerasi pemain terus dilakukan setiap tahunnya sehingga perubahan pemain di tim lawan juga terus berlanjut.
“Saya harus jujur, saya tidak keluar dari hakekat untuk pembinaan sebagai pelatih usia muda, saya lebih cenderung memikirkan penyiapan generasi pemain timnas indonesia. Event per event itu wadah untuk mereka jadi lebih baik,” ujar Indra, dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (16/7/2024).
“Apalagi sekarang Piala Dunia U-17 jadi tiap tahun, berarti setiap tahun akan berganti generasi pemain di seluruh dunia, Asia dan Asia Tenggara,” imbuh pria asal Sumatra Barat itu.
“Sebab itu saya enggak tahu persis tim Filipina sekarang, apalagi Timnas U-16 (Indonesia) yang dilakoni Coach Nova (Arianto, Pelatih Timnas U-16) kemarin apakah besok pemainnya sama, pasti enggak, akan berubah terus,” tukas Indra.
Yang jelas, Indra bakal mempersiapkan timnya sebaik mungkin untuk melawan Filipina. Pasalnya, turnamen ini menjadi persiapan bagi Jens Raven dan kolega untuk menatap kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang akan digelar pada September 2024.
“Intinya untuk kami, saya pribadi, pemain-pemain yang kami siapkan ini, turnamen AFF ini kami jadikan sebagai event pematangan untuk kualifikasi Piala Asia. Tentu setiap negara akan menyiapkan timnya secara baik,” jelas Indra.
“Memang filosofi pembinaan usia muda juara bukan jadi hal yang utama, tapi kalau sudah berhadapan negara antar negara filosifi itu tetap saya pahami tapi gengsi negara itu juga harus dipertahankan,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)