JAKARTA – Persija Jakarta dianggap tak terbuka oleh para suporter mereka, yakni Jakmania terkait kasus hukuman dari FIFA. Ketua Umum Jakmania, Diky Soemarno, pun mengkritik ketidaksigapan manajemen klub untuk menangani permasalahan itu.
Adapun kasus yang dimaksud adalah sanksi larangan transfer pemain dari FIFA kepada Persija. Terbaru, tim berjuluk Macan Kemayoran itu mendapat larangan jual-beli pemain sampai FIFA mencabut hukuman itu.
"Tanggapannya pasti kecewa, maksudnya yang pertama yang dikecewakan adalah mengapa Persija sampai detik ini tidak ada pernyataan mengenai kasus baru FIFA," kata Diky, kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, di Jakarta, dikutip Sabtu (18/5/2024).
"Ketika kasus pertama FIFA yang soal transfer pemain, Persija beberapa hari kemudian langsung membuat pernyataan resmi. Untuk kasus ini, Persija belum buat pernyataan resmi," tambahnya.
Lebih lanjut, Diky juga mengkritik manajemen Persija. Kata dia, tim asuhan Thomas Doll itu tak punya tim Hubungan Masyarakat (Humas) yang responsif untuk memberikan kejelasan kepada para pendukung mereka agar Jakmania tak bertanya-tanya mengenai situasi tim andalan mereka.
“Ini yang harus dikritik juga dari Persija bahwa mereka tidak punya Hubungan Masyarakat (Humas) yang bagus, Persija tidak memiliki public speaking yang baik, sehingga dia bisa menjelaskan ke semua fansnya," jelasnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Fifa kembali merilis data terbaru dari klub-klub yang ‘bermasalah’ di seluruh dunia. Nama Persija sudah sempat masuk daftar tersebut dan kini lagi-lagi tercatut dengan jenis hukuman yang berbeda.
Pada saat kali pertama muncul, Persija dijatuhi hukuman larangan transfer pemain hingga tiga musim oleh FIFA. Kemudian, pada data terbaru ini, mereka dihukum larangan transfer pemain sampai FIFA mencabut hukuman tersebut alias tak ada batas waktu yang ditentukan.
(Rivan Nasri Rachman)