SEBANYAK 5 kasus kecurangan wasit yang paling disorot dalam sejarah sepakbola akan diulas Okezone. Sosok wasit sedang menjadi perbincangan di kalangan pencinta sepakbola Tanah Air. Hal itu karena wasit yang memimpin laga Timnas Indonesia U-23 vs Timnas Qatar U-23 di Piala Asia U-23 2024, Nasrullo Kabirov, membuat sejumlah keputusan kontroversial.
Ia tercatat memberikan kartu kuning kedua yang ajaib kepada gelandang Timnas Indonesia U-23, Ivar Jenner. Padahal, dalam siaran ulang terlihat jelas, kaki Ivar Jenner sama sekali tidak menyentuh bagian tubuh bek Timnas Qatar U-23, Saif Hassan.
Selain itu, wasit juga batal memberi kartu merah kepada Saif Hassan, meski sang pengadil sempat memegang kartu merah. Dalam sejarah sepakbola, ada beberapa wasit yang kontroversial sehingga keputusannya masih dikenang hingga kini.
Berikut 5 kasus kecurangan wasit yang paling disorot dalam sejarah sepakbola, Okezone mengutip dari Sportinglad:
5. Tom Henning Ovrebo
Reputasi yang dibangun Tom Henning Ovrebo langsung rusak hanya dalam waktu satu malam. Wasit asal Norwegia ini beberapa kali merugikan Chelsea ketika menjamu Barcelona di leg II semifinal Liga Champions 2008-2009.
Salah satunya yang paling telak ketika tembakan gelandang Chelsea Michael Ballack membentur tangan Samuel Eto’o di kotak terlarang Barcelona. Namun, wasit enggan memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah hingga akhirnya Barcelona lolos ke final karena menang agresivitas gol tandang.
Kelar pertandingan, para pemain Chelsea mengerubungi Tom Henning Ovrebo, termasuk Didier Drogba yang akhirnya mencak-mencak di depan kamera. Berselang semusim, tenaga Tom Henning Ovrebo tak lagi digunakan UEFA untuk memimpin laga-laga Liga Champions.
4. Gamal Al-Ghandour
Wasit asal Mesir ini membatalkan dua gol sah Timnas Spanyol saat bersua Timnas Korea Selatan di perempatfinal Piala Dunia 2002. Akibat dua gol yang batalkan itu, Spanyol mesti melanjutkan laga ke adu tendangan penalti.
Sayangnya di babak tos-tosan ini, Spanyol kalah dari tuan rumah Korea Selatan. Kabarnya, Gamal Al-Ghandour mendapatkan hadiah mobil dari wakil presiden FIFA yang saat itu berasal dari Korea Selatan, Chung Mong-joon. Akibat tekanan dari sana-sini, Gamal Al-Ghandour memutuskan pensiun dari profesi wasit professional kelar laga di atas.