Karena itu, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar memilih menolak kiper muda tersebut. Pada mulanya, kekecewaan menyelimuti Ernando Ari.
Kiper yang kini berusia 22 tahun itu sempat merasa penolakan itu sebagai kegagalan. Namun, perlahan ia justru menjadikan kegagalan itu sebagai pemicu untuk lebih bekerja keras.
(Ernando Ari, kiper andalan Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya. (Foto: REUTERS)
Pasca-ditolak PSIS Semarang, ia pun memilih mencari pelabuhan lain dan Persebaya Surabaya U-20 bersedia meminangnya. Siapa sangka, di tim tersebut ia didapuk sebagai penjaga gawang utama.
Bertanding di Elite Pro Academy Liga 1 U-20 2019, Ernando Ari dan kolega berhasil keluar sebagai juara. Penampilannya di laga final juga sangat luar biasa saat ia menepis dua tendangan penalti pemain Barito Putera.
Berkat penampilan itu, eks penjaga gawang Timnas Indonesia U-16 ini kemudian promosi ke tim utama Persebaya Surabaya. Perlahan, ia juga menggantikan posisi Mizwar Saputra untuk menempati penjaga gawang utama tim Bajul Ijo –julukan Persebaya Surabaya.
Tidak berhenti sampai di situ, penampilan apiknya bersama Bajul Ijo selama ini juga turut membawanya menjadi andalan Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong, baik di level U-23 maupun senior.
(Ramdani Bur)
