GIANYAR - Pelatih Arema FC, Fernando Valente, mengakui kualitas PSIS Semarang usai menghajar anak asuhnya 1-4 pada lanjutan Liga 1 2023-2024. Sorotan utama tertuju pada klinis-nya penyelesaian akhir tim tamu.
Laga Arema FC vs PSIS Semarang itu digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin 5 Februari 2024 sore WIB. Empat gol Mahesa Jenar dicetak Riyan Ardiansyah (22', 74') serta Alfendra Dewangga (45', 90+1'), sedangkan satu gol balasan dilesakkan oleh Charles Lokolingoy menit 56.
Valente mengungkapkan lawan bermain lebih percaya diri dibanding anak asuhnya. Alhasil, satu gol yang dicetak Singo Edan terasa percuma lantaran PSIS bermain cukup bagus dan dengan kepercayaan diri.
"Tentu saja kami mendapatkan tekanan karena posisi kami (tertinggal), dengan melawan tim dengan kualitas seperti ini kami harus mencetak gol, jadi saat tidak mencetak gol maka keraguan akan muncul," kata Valente usai pertandingan, dikutip pada Selasa (6/2/2024).
Di babak kedua memang Arema sempat mencetak satu gol. Sayangnya, anak asuh Gilbert Agius sudah di atas angin, dengan menguasai bola, serta jalannya pertandingan.
"Kami melihat kualitas shooting mereka, ini adalah perbedaan kualitas pemain yang membuat perbedaan. Kami mencoba mengontrol pertandingan, tapi tidak mudah dengan kualitas shooting seperti yang ditunjukkan PSIS Semarang," beber pelatih berusia 64 tahun itu.
Sementara itu, gelandang Charles Almeida tak bisa berbuat dan berkata-kata banyak melihat hasil akhir 1-4. Padahal, klub kebanggaan masyarakat Malang itu sudah bekerja keras mempersiapkan laga lanjutan di Liga 1.
"Sangat sulit berbicara dalam kondisi saat ini, kita sebenarnya mengontrol pertandingan. Tapi pada akhirnya Semarang bisa mencetak empat gol," ucap Almeida.
Pemain asing asal Brazil ini ingin bekerja lebih keras lagi di sisa 10 pertandingan terakhir agar bisa lolos dari zona degradasi. Ia menargetkan setiap laga adalah final dan akan berusaha meraih kemenangan demi bertahan di kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia.
"Yang mau saya katakan, kami harus bekerja sampai akhir, dan kami mencoba memenangkan sebanyak pertandingan yang bisa kami jalani. Dengan semangat, dan bertarung di setiap pertandingan seperti sebuah final," tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)