PENGAMAT sepakbola Tanah Air, Akmal Marhali menyoroti permasalahan Elwizan Aminuddin yang menjadi tersangka dokter gadungan di Timnas Indonesia U-19 hingga PSS Sleman. Koordinator Save Our Soccer (SOS) itu berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan, terutama untuk PSSI yang harus benar-benar mengecek benar-benar saat melakukan perekrutan dokter.
Diketahui sebelumnya, Elwizan Aminuddin (42) telah ditangkap oleh jajaran Polresta Sleman di Cibodas, Tangerang, Rabu (24/1/2024) lalu sebagai tersangka dokter gadungan. Elwizan berhasil diringkus usai bekerja sebagai dokter sepakbola setidaknya sembilan tim sepanjang 2013 hingga 2021.
Sembilan tim yang pernah ditangani sang dokter gadungan itu yakni Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas Indonesia U-19, Bali United, Madura United, Sriwijaya FC, lalu kembali lagi ke Timnas Indonesia U-19, Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.
Berdasarkan laporan polisi, Elwizan tak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran. Dia hanya seorang kondektur bus dan pengusaha warung kelontong yang bermodalkan jaringan internet untuk mengambil contoh ijazah dokter lewat mesin pencarian Google.
Menanggapi kasus tersebut, Akmal Marhali mengapresiasi kerja jajaran polisi dan memberikan catatan penting untuk sepakbola Indonesia termasuk PSSI. Dia mengingatkan bahwa kasus tersebut harus jadi pelajaran penting bagi tim-tim sepakbola Indonesia termasuk PSSI.
Selain itu, Akmal menegaskan bahwa sertifikasi dokter harus menjadi salah satu syarat dalam pengambilan atau perekrutan tim dokter sepakbola ke depannya. Ia juga menekankan dokternya harus spesialis dokter olahraga agar bisa menangani kasus olahraga.