ROMA – AS Roma bermain berbeda saat menang 2-1 atas Hellas Verona di laga lanjutan Liga Italia 2023-2024. Menurut pelatih anyar Roma, Daniele De Rossi, timnya saat ini sedang dicoba bermain dengan gaya berbeda, tak seperti saat masih ditangani oleh Jose Mourinho.
Untungnya perbedaan gaya bermain itu membuahkan hasil positif. Roma asuhan Rossi terlihat lebih banyak menguasai bola dan bermain lebih cepat dibanding dengan pendahulunya itu, yang terkenal dengan gaya bertahan dan serangan baliknya.
Alhasil, De Rossi mendapat sambutan hangat dari para pendukung Giallorossi -julukan Roma- di Olimpico Stadium ketika memimpin timnya sebagai pelatih untuk kali pertama dalam laga pekan ke-21 Liga Italia 2023-2024, Minggu (21/1/2024) dini hari WIB. Seperti diketahui, dia baru ditunjuk untuk menahkodai Paulo Dybala dan kolega setelah Mourinho dipecat pada pekan ini.
Romelu Lukaku pun berhasil mencetak gol perdana di era De Rossi ini pada menit ke-19. Enam menit kemudian, Lorenzo Pellegrini turut menjebol gawang Verona untuk membawa Roma unggul 2-0.
Pertandingan berlangsung alot di babak kedua hingga Michael Folorunsho menyumbang gol untuk tim tamu pada menit 76. Akan tetapi, tim tuan rumah mampu mempertahankan keunggulan mereka hingga peluit panjang dibunyikan.
Sukses menang dalam laga debutnya sebagai Pelatih Roma, De Rossi pun mengaku senang khususnya dengan permainan anak buahnya di babak pertama. Menurutnya, mereka mampu bermain sesuai dengan harapannya meski performa mereka menurun di babak kedua.
“Saya sangat menyukai babak pertama, tetapi jika Anda melakukan gerakan yang sama tanpa kecepatan yang tepat, tanpa menggerakkan bola dengan cepat, dan tanpa mengingat alasan Anda melakukannya, maka Anda akan kesulitan,” kata De Rossi dilansir dari Football Italia, Minggu (21/1/2024).
Dalam laga ini, terlihat De Rossi tak hanya mengubah sistem permainan Roma, tetapi juga membuat timnya lebih banyak menggerakkan bola dan berusaha mempertahankan penguasaan bola lebih banyak daripada yang biasa dilakukan Mourinho. Legenda Roma itu pun mengungkapkan apa perbedaan Pasukan Serigala Ibu Kota versinya dengan versi The Special One -julukan Mourinho.
“Saya yakin Anda harus mengontrol bola dan mendominasi permainan. Itu adalah salah satu hal pertama yang kami kerjakan,” jelas pelatih berusia 40 tahun itu.
“Namun, jika kita melakukannya dengan cepat untuk menjauh dari press lawan, maka hal itu ada artinya. Tapi, jika kita menjaga penguasaan bola secara perlahan, maka kita tidak akan memenangkan permainan, kita akan terlena dan terlena,” tambahnya.
“Kami menjadi terlalu mudah ditebak, lawan sudah mempersiapkan diri dengan baik dan tahu bagaimana melewati situasi tersebut jika kami tidak menggerakkan bola dengan cepat,” tuturnya.
Kemenangan atas Verona membuat Roma sementara naik ke peringkat delapan klasemen sementara Liga Italia 2023-2024 dengan 32 poin. Mereka terpaut dua poin saja dari Fiorentina yang duduk di zona terakhir Liga Champions.
Hasil positif itu pun diapresiasi oleh para pendukung Roma yang memberikan penghormatan kepada De Rossi selepas pertandingan. Mantan kapten dan gelandang mereka itu pun mengaku bakal selalu mengingat momen mengharukan ini dalam hidupnya.
“Ini adalah salah satu momen yang akan tetap ada dalam hidup saya,” jelas De Rossi.
“Saya bercanda bertahun-tahun yang lalu bahwa penyesalan terbesar saya adalah saya hanya memiliki satu karir di Roma. Sekarang tampaknya yang kedua telah diberikan kepada saya dan kita akan lihat berapa lama itu akan bertahan,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)