JAKARTA - Persija Jakarta tampaknya akan kesulitan mendapat izin menggunakan Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, buntut dari kerusuhan usai laga melawan Persib Bandung di pekan ke-11 Liga 1 2023-2024. Dirut PT LIB, Ferry Paulus, lantas buka suara.
Stadion Patriot Candrabhaga merupakan kandang alternatif bagi Persija Jakarta di Liga 1 musim ini. Sebab, Macan Kemayoran tidak dapat sepenuhnya menggelar pertandingan di kandangnya yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.
Sayangnya, mereka terancam sulit memakai Stadion Patriot Candrabhaga. Sebab, kericuhan terjadi pada pertandingan Persija Jakarta versus Persib Bandung yang bergulir pada akhir pekan lalu.
Kepala Dispora Kota Bekasi, Zarkasih, memberikan sinyal Persija akan sulit menggelar pertandingan tensi tinggi di Stadion Patriot Candrabhaga. Itu semua dimaksudkan agar pertandingan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya kericuhan lagi di kemudian hari.
Merespons hal itu, Ferry mengatakan itu semua adalah urusan Panitia Pelaksana Pertandingan Persija Jakarta (Panpel Persija). Sebab, klub lah yang memasukkan stadion milik Pemerintah Kota Bekasi itu sebagai alternatif.
“Itu urusannya panpel Persija, yang pasti stadion alternatif untuk Persija sudah di-register itu Patriot,” kata Ferry kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (5/9/2023).
“Kita tinggal tunggu saja apakah larangan main di Patriot itu sejalan dengan jadwalnya atau tidak,” lanjutnya.
Persija pun akan sulit memakai SUGBK karena adanya agenda-agenda lain yang nantinya bakal bergulir di sana. Ferry mengakui tensi pertandingan kontra Persib cukup tinggi. Namun, kerusuhan itu terjadi antar suporter sehingga yang bisa dipastikan hanyalah sanksi untuk tuan rumah.
“Memang (SUGBK) beberapa hari tidak bisa dipakai, kita tidak bisa berandai-andai. Memang tensi pertandingan lumayan keras,” ujarnya.
“Terus juga ini bukan suporter tuan rumah dengan suporter tamu tapi sesama suporter tuan rumah sendiri. Saya tidak tahu dinamikanya seperti apa tapi dari sisi regulasi itu menyalahi aturan pasti ada hukuman dari komdis,” tandas Ferry.
(Wikanto Arungbudoyo)