KUALA LUMPUR - Wakil Ketua Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), Datuk Seri Shahril Mokhtar, meminta Timnas Malaysia U-23 agar tidak terjebak dengan permainan psikologis (psy war) dari Timnas Indonesia U-23. Menurutnya, mustahil skuad Garuda tidak mengincar titel juara.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia U-23 dibelit polemik rebutan pemain jelang Piala AFF U-23 2023. Persija Jakarta dan PSM Makassar tidak melepas Rizky Ridho serta Dzaky Asraf. Pelatih Shin Tae-yong kemudian terpaksa memanggil pengganti untuk kedua pemain itu.
Ditambah lagi, Indonesia juga tidak memanggil pemain-pemain diaspora dan keturunan yang tampil di luar negeri. Oleh karena itu, skuad Garuda Muda di Piala AFF U-23 2023 disebut bukan yang terkuat atau tidak tampil dengan kekuatan yang sebenarnya.
Namun, Datuk Shahril yang juga manajer Timnas Malaysia U-23, merasa situasi yang dihadapi Indonesia hanya tipuan belaka. Ia yakin Tim Merah Putih tetap menurunkan kekuatan terbaik, bahkan mengincar titel juara.
"Itu permainan psikologi. Sudah pasti Indonesia mempunyai target (juara) karena mereka adalah juara di SEA Games 2023," ujar Datuk Shahril, sebagaimana dimuat Berita Harian, Kamis (17/8/2023).
"Saya yakin mereka pasti punya target tersendiri," tandasnya.
Hal senada diungkap pelatih Elangowan Elavarasan. Pria berusia 61 tahun itu yakin betul skuad yang diandalkan Shin di turnamen ini sangat kuat, apalagi mayoritas merupakan jebolan peraih medali emas di SEA Games 2023.
"Indonesia menurunkan skuad terbaik mereka dan dengan pelatih utama (Shin), pemain mereka pasti bersemangat untuk menunjukkan mereka berada pada tahap berbeda," ungkap Elavarasan.
Indonesia akan langsung berhadapan dengan Malaysia di laga pertama Grup B Piala AFF U-23 2023. Duel tersebut dijadwalkan berlangsung pada Jumat 18 Agustus 2023 pukul 20.00 WIB, di Stadion Provinsi Rayong, Rayong, Thailand.
Tentunya, kemenangan atas Malaysia sangat penting demi membuka peluang jadi juara Grup B. Sebab, hanya juara grup dari masing-masing grup yang lolos otomatis ke semifinal, plus satu runner-up terbaik dari tiga grup yang ada.
(Wikanto Arungbudoyo)