Tercatat, Dimas baru bermain tiga kali bersama Persikabo 1973 dengan nol gol dan satu assist. Sang bomber berusia 26 tahun itu juga tak mampu mengangkat Laskar Padjadjaran dari papan bawah.
Lebih parah lagi, Dendy yang telah bermain delapan kali di Bhayangkara FC. Ia baru sekadar mencatatkan satu assist meski belum mencetak gol dalam delapan laga.
Padahal, seorang striker memiliki tugas untuk membobol gawang lawan, atau paling minimal bisa mencetak satu gol. Jika dibandingkan dengan statistik Gali, Dimas dan Dendy jelas kalah jauh.
Padahal, keduanya merupakan penyerang Timnas Indonesia yang akhir-akhir ini kerap dipercaya Shin Tae-yong di beberapa laga ke belakang. Situasi ini jelas menjadi alarm bahaya bagi skuad Garuda.
(Wikanto Arungbudoyo)