Komnas HAM Sebut PSSI Tahu Potensi Timbulnya Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 21 Oktober 2022 21:11 WIB
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam (Foto: Avirista Midaada/MPI)
Share :

KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan PSSI tahu adanya potensi gas air mata sebelum terjadinya tragedi mengerikan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Hal ini disebutkan ketika Komnas HAM dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dimintai keterangan.

Menurut komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, sejak awal PSSI mengetahui potensi masuknya gas air mata di lapangan. Hal itu disampaikan Choirul Anam ketika diwawancarai di kantor Arema pada Jumat 21 Oktober 2022 pertang WIB.

"Yang pasti kalau melihat dari kerangka yang besar kayak gitu, sejak awal PSSI mengetahui potensi masuknya gas air mata di lapangan sejak awal," ucap Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan dan Pemantauan Mohammad Choirul Anam, pada Jumat petang (21/10/2022) di kantor Arema FC.

Sejauh ini dikatakan Choirul Anam, gas air mata memang dijadikan sebab utama munculnya tragedi yang merenggut 134 nyawa. Apalagi, sejumlah tembakan dari video dan dokumen yang didapat Komnas HAM di arahkan ke titik-titik krusial banyak korban berjatuhan di area tribun penonton.

BACA JUGA:5 Negara Peserta Piala Dunia 2022 dengan Ranking FIFA Tertinggi, Nomor 1 Sudah 5 Kali Juara Dunia!

"Jadi siapapun pihak yang mengatakan nggak ada gas air mata yang ditembakkan ke tribun dan lain sebagainya, dokumen banyak. Bahkan tidak hanya dimiliki oleh Komnas HAM, tapi semua orang yang menonton pertandingan itu, yang sempat mem-videokan dan sempat mengupload itu di dunia maya," terangnya.

Namun, ia tak tergesa-gesa menyimpulkan keterkaitan antara gas air mata dengan federasi, sebagai suatu kesimpulan yang nantinya akan direkomendasikan Komnas HAM. Apalagi saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan fakta-fakta dan bukti-bukti yang ada, untuk diuji.

"Kita uji keterangan dari PSSI, PT LIB, kita uji dengan klub, manajemen Arema tadi kami minta keterangan itu. Dinamika itu yang nanti kami kumpulkan baru akan kami simpulkan nantinya, semakin lama peristiwa ini semakin terang," ungkapnya.

Choirul Anam menambahkan, pihaknya juga tengah melihat dan meneliti dokumen kerjasama antara Mabes Polri dengan PSSI terkait prosedur pengamanan kompetisi. Termasuk juga kerjasama PSSI dengan broadcaster dalam hal ini Indosiar, selaku hak siar Liga 1.

"Itu semuanya Kami memang kepingin melihat. Siapa yang paling bertanggung jawab dan akarnya siapa. Ya pasti kalau ditanya dalam framing kayak gitu, yang paling bertanggung jawab Apakah security officer ya pasti bukan," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, kerusuhan pecah setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pertandingan itu sendiri dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 2 - 3.

Para suporter merangsak masuk ke lapangan dan menyerbu pemain. Banyak orang meninggal dunia karena tembakan gas air mata ke tribun.

Akibat kejadian itu, setidaknya 134 orang dikonfirmasi meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka hingga Jumat (21/10/2022) sore. Para korban ini tersebar di 24 rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Para korban mayoritas berdesakan meninggalkan stadion karena semprotan gas air mata polisi ke arah tribun penonton. Akibat para penonton mengalami sesak napas dan terjadi penumpukan hingga insiden terinjak-injak di pintu keluar stadion.

Pasca kejadian ini, tim investigasi bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menetapkan enam tersangka, yakni Direktur Utama (Dirut) PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penanggungjawab kompetisi, Ketua Panpel Arema Abdul Harris, Sekuriti Officer Suko Sutrisno.

Sedangkan tiga tersangka lain yakni Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidiq Achmadi, dan Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarmawan.

(Dimas Khaidar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Bola lainnya