SETELAH dua pekan, Mochamad Iriawan akhirnya meminta maaf atas Tragedi Kanjuruhan. Ketua Umum PSSI tersebut akhirnya mengakui bahwa PSSI harus bertanggung jawab atas tragedi yang memakan ratusan korban jiwa tersebut.
Semenjak Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu, PSSI telah dituntut untuk bertanggung jawab. Publik pun tak ada henti-hentinya menodong tanggung jawab dari induk sepakbola Indonesia tersebut hingga desakan mundur terhadap Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Namun yang keluar dari mulut para anggota PSSI hanyalah soal sanksi untuk Arema FC. Pecinta sepakbola tanah air kemudian mengecam terus mengecam tindakan Iriawan hingga muncul petisi agar dirinya mundur dari jabatan Ketum PSSI.
Kini, pernyataan yang ditunggu-tunggu akhirnya terlontar. Iriawan mengucapkan permintaan maaf atas apa yang terjadi di Kanjuruhan usai menggelar rapat bersama perwakilan FIFA dan AFC.
“Pertama-sama saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Iriawan dalam sambutannya di Hotel Fairmont, Senayan, Kamis (13/10/2022).
Namun, Iriawan tidak memilih opsi mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggung jawaban. Iriawan mengatakan bahwa PSSI akan bertanggung jawab dengan membentuk satgas transformasi sepakbola Indonesia, hasil kolaborasi dengan AFC, FIFA dan berbagai pihak lainnya.
“Sebagai salah satu bentuknya adalah hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau satgas Transformasi Sepak Bola,” ujarnya.
“Task Forces ini berisi pemerintah, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, Kemenkes,” tutupnya.
(Reinaldy Darius)