KABAR mengejutkan datang dari klub futsal milik Atta Halilintar, Pendekar United. Klub Liga Futsal Profesional (LFP) 2021 itu merekrut megabintang futsal dunia asal Portugal, Ricardinho.
Keberhasilan Pendekar United merekrut Ricardinho pun menuai pujian dari Ketua Umum (Ketum) FFI, Hary Tanoesoedibjo. Dia memberi selamat kepada Atta atas perekrutan Ricardinho.
Menurut Hary Tanoesoedibjo, perekrutan Ricardinho membuktikan komitmen Atta untuk membangun futsal Indonesia. Sebab, kedatangan Ricardinho otomatis bakal menaikkan kualitas dan popularitas futsal di Tanah Air.
“Selamat Mas Atta atas bergabungnya Ricardinho, pemain terbaik dunia di Klub Futsal Pendekar United. Kita nantikan permainannya di Liga Futsal Indonesia,” ungkap Hary Tanoesoedibjo, Selasa (7/6/2022).
“Saya selaku Ketum FFI mengucapkan terima kasih, ini bukti komitmen Mas Atta untuk ikut membangun Futsal di Tanah Air,” sambungnya.
Kedatangan Ricardinho sangatlah mengejutkan karena pemain ini sudah terkenal kehebatannya. Jika Portugal memiliki Cristiano Ronaldo di dunia sepakbola, Ricardinho adalah CR7 Portugal di futsal.
Prestasi Ricardinho sungguh luar biasa di futsal. Pemain berumur 36 tahun itu sudah enam kali terpilih sebagai pemain futsal terbaik dunia pada 2010, 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2018.
Selain itu, Ricardinho juga pernah meraih gelar juara UEFA Futsal Championship 2018 dan Piala Dunia 2021. Berbagai prestasi itu membuktikan kehebatan Ricardinho.
Oleh sebab itu, Ricardinho disebut sebagai salah satu pemain futsal terbaik dunia. Aksi-aksi Ricardinho pun dinantikan di LFP 2021. Di sisi lain, Ricardinho pun tidak sabar untuk bermain di Indonesia.
"Saya telah mencapai kesepakatan dengan klub baru. Ini akan menjadi petualangan hebat lainnya di negara yang berbeda," tulis Ricardinho di instagram, @ricardinho10oficial.
"Sebuah proyek dengan ambisi, di negara yang mencintai futsal dan saya pergi dengan keinginan besar untuk membantu klub mencapai sesuatu yang unik, dan belum pernah terjadi sebelumnya,” sambung Ricardinho.
"Ini hanya kesepakatan tiga bulan untuk menyelesaikan musim. Kemudian, kami akan memutuskan apakah lanjut atau tidak. Tantangan yang luar biasa!" jelasnya.
(Andika Pratama)