BARCELONA - Presiden Barcelona, Joan Laporta dibuat geleng-geleng kepala oleh Ousmane Dembele. Menurutnya, Dembele seharusnya pergi di bursa transfer musim dingin 2022, namun pada kenyataannya pemain asal Prancis itu justru bertahan.
Keputusan Dembele itu lantas membuat Laporta kesal. Karena itulah ia menyerahkan keputusan main atau tidakanya Dembele di sisa musim 2021-2022 kepada pelatih Barcelona, Xavi Hernandez.
Seperti yang diketahui, drama mengenai kontrak Dembele menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, dia menolak perpanjangan kontrak yang diberikan Barcelona.
Hal itu dikarenakan Barcelona bakal memotong gajinya, mengingat situasi keuangan Barcelona yang kurang bagus. Dengan kontrak yang kadaluarsa di akhir musim, dia mendapat tawaran untuk pindah pada musim dingin 2022.
Namun, hingga jendela transfer berakhir, Dembele tak kunjung menandatangani kontrak. Baik ke klub lain atau perpanjangan di Barcelona. Hal tersebut pun membuat Laporta pusing.
Kini, Laporta menyerahkan masa depan Dembele sepenuhnya ke tangan Xavi. Tetapi, hal tersebut juga berarti Dembele tidak akan mendapat lebih banyak kesempatan bermain.
“Pelatih yang memutuskan. Semua berada di tangannya. Saya berpikir dia lebih mengerjakan musim ini dan berikutnya. Tentunya akan sulit bagi pemain yang hampir pasti tidak akan berada di tim,” kata Laporta dikutip Football Espana, Rabu (2/2/2022).
Laporta sebenarnya ingin mengakhiri hubungan dengan Dembele sebaik mungkin. Namun, kondisinya berpeluang memburuk jika situasinya tak kunjung menemui solusi.
“Seharusnya ada klub lain yang ditujunya, karena kami sedang membangun tim. Dia menolak perpanjangan dan saya berharap masalah ini dapat terselesaikan, demi kebaikan kami sendiri dan agar dia juga tak merasa sakit hati,” ujarnya.
Kontrak Dembele di Barcelona akhirnya berakhir di akhir musim 2021-2022. Barcelona bakal kehilangan mantan penggawa Borussia Dortmund itu secara cuma-cuma di bursa transfer musim panas 2022.
(Rivan Nasri Rachman)