LIONEL MESSI adalah Barcelona. Barcelona adalah Lionel Messi. Keduanya tak bisa terpisahkan. Namun, semua berubah pada Agustus 2021. Sang Megabintang Catalan itu resmi berganti seragam.
Messi merupakan ikon Barcelona. Bakatnya yang luar biasa, membuat dia menembus skuad utama Barcelona saat berusia 17 tahun. Ia mencetak gol perdananya pada 2005 saat klubnya melawan Albacete.
Lalu bagaimana perjalanan Lionel Messi dari Barcelona hingga berpisah dengan cara yang menyedihkan. Berikut kisahnya:
Terhalang Gangguan Hormon Pertumbuhan
(Lionel Messi kecil saat tinggal di Rosario, Argentina)
Lionel Messi lahir di Rosario, Argentina, sebuah kota yang menjadi markas Newell’s Old Boys. Ia pernah menimba ilmu di klub tersebut sejak usianya masih enam hingga 12 tahun. Pada 2000 Lionel Messi belia dibawa pindah ke Barcelona.
Lionel Messi belia telah mencetak 234 gol dalam 176 pertandingan untuk Newell's saat membela klub tersebut dari usia 6 hingga 12 tahun. Meski memiliki bakat yang sangat langka, Messi didiagnosis mengalami Growth Hormone Disorder (GHD) atau gangguan hormon pertumbuhan.
Hal itu merupakan sebuah kondisi langka yang menyebabkan seseorang memiliki tubuh lebih pendek dari orang rata-rata. Untuk sembuh, Lionel Messi harus menjalani rawat jalan.
Namun, biaya yang harus ditanggung pun cukup besar, yaitu USD900 per bulan (atau Rp10 juta saat itu) untuk menjalani pengobatan. Keluarga Lionel Messi tidak sanggup untuk membiayai perawatan tersebut. Jumlah tersebut sangat besar bagi ayah Messi yang hanya seorang buruh pabrik dan ibunya yang seorang buruh cuci.
Beruntung, pencari bakat Barcelona menyadari kehebatan Lionel Messi. Dia pun dikontrak dengan imbalan, Barcelona menyanggupi pengobatan untuk pemain muda potensialnya itu.
Uniknya, kontrak antara Lionel Messi dengan Barcelona tidak terjadi di atas kertas. Carles Rexach yang menemukan bakat Messi menyodorkan kontrak di atas serbet. Setelah itu, Lionel Messi pindah ke Barcelona dengan memperkuat tim akademi Blaugrana (La Masia), C, B, hingga menembus ke tim utama.