PENYEBAB Kevin Diks batal dinaturalisasi dan diganti Ragnar Oratmangoen terungkap. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, mengatakakan Kevin Diks batal dinaturalisasi karena memiliki posisi yang sama (fullback kanan) dengan Sandy Walsh, pemain yang juga dalam proses naturalisasi.
“Karena posisi Kevin Diks dianggap sama dengan Sandy Walsh, akhirnya Shin Tae-yong menukar Diks dengan Ragnar Oratmangoen,” tulis Hasani, mengutip dari akun Instagram pribadinya @hasaniabdulgani, Rabu (22/12/2021).
(Kevin Diks batal dinaturalisasi)
Sekadar informasi, awalnya pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengajukan empat nama pemain keturunan untuk dinaturalisasi. Mereka ialah Jordi Amat (KAS Eupen), Kevin Diks (FC Copenhagen), Sandy Walsh (KV Mechelen) dan Mees Hilgers (FC Twente).
Uniknya empat nama di atas beroperasi sebagai pemain bertahan. Jordi Amat dan Mees Hilgers beroperasi sebagai bek tengah.
Kemudian Sandy Walsh dan Kevin Diks sama-sama beroperasi sebagai fullback kanan. Hanya saja, Kevin Diks dapat dimainkan di posisi lain seperti gelandang tengah hingga winger kanan.
BACA JUGA: Ragnar Oratmangoen, Pemain Keturunan Serbabisa yang Masuk Radar Shin Tae-yong Gantikan Kevin Diks
Hanya saja, Shin Tae-yong memiliki pertimbangan sebelum membatalkan proses naturalisasi Kevin Diks. Ia melihat Timnas Indonesia membutuhkan tenaga tambahan di lini depan dan Ragnar Oratmangoen yang memiliki darah Maluku dari sang ayah menjadi opsi.
Lantas, bagaimana dengan perkembangan proses naturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh dan Mees Hilgers? Untuk Jordi Amat dan Sandy Walsh sebentar lagi akan rampung. Sementara itu, Mees Hilgers masih dalam proses pengumpulan dokumen.
(Ragnar Oratmangoen masuk radar Shin Tae-yong)
"Sampai hari ini, dokumen yang sudah 90% lengkap baru dari Jordi Amat dan Sandy Walsh. Sedangkan Mees Hilgers belum lengkap. Oratmangoen masih belum kasih kabar," lanjut Hasani.
Jika Jordi Amat, Sandy Walsh, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen bergabung saat Timnas Indonesia turun di babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022, betapa berbahayanya skuad Timnas Indonesia.
Dengan begitu, peluang melihat Timnas Indonesia tampil di Piala Asia 2023 bukanlah mimpi di siang bolong. Jika lolos ke Piala Asia 2023, ini merupakan yang pertama bagi Timnas Indonesia dalam 16 tahun terakhir.
(Ramdani Bur)