PARIS – Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, mengungkapkan fakta mengejutkan tentang pemainnya, Neymar Jr. Menurut Al-Khelaifi, Neymar tidak pernah ingin kembali ke Barcelona.
Neymar dan Barcelona punya kenangan manis di masa lalu. Barcelona adalah klub pertama pemain asal Brasil itu di Benua Biru. Neymar bermain di Barcelona selama empat musim, mulai dari 2013-2017.
Barcelona menjual Neymar ke PSG pada bursa transfer musim panas 2017. Transfer itu membuat Neymar menjadi pemain termahal di dunia hingga saat ini karena PSG harus membelinya seharga 222 juta euro (sekira Rp3,8 triliun).
Selama menjadi pemain PSG, rumor soal Neymar ingin kembali ke Barcelona selalu muncul setiap musim panas. Rumor itu membuat hubungan Neymar dengan fans PSG sempat merenggang.
BACA JUGA: Bukan Xavi, Guardiola Tunjuk Koeman sebagai Pelatih Tepat Tangani Barcelona
Namun, Neymar telah menunjukkan kesetiaannya pada PSG dengan menandatangani kontrak baru yang berlaku hingga 30 Juni 2025. Neymar tampaknya puas dengan sepak terjang PSG yang selalu berprestasi pada setiap musim.
Sementara itu, Al-Khelaifi juga menegaskan kesetiaan Neymar pada PSG. Dia membenarkan Barcelona mau Neymar kembali, tetapi itu hanya keinginan yang bertepuk sebelah tangan.
“Barcelona selalu ingin mendapatkan Neymar kembali, itu bukan rahasia lagi. Tapi apakah Neymar ingin pergi? Tidak” kata Al-Khelaifi pada L'Equipe, dikutip dari Goal International, Selasa (8/6/2021).
“Memang benar, bahwa adaptasinya ke Paris dan Prancis masih belum lengkap, tetapi hubungi dia dan dia akan memberi tahu Anda betapa bahagia dan puasnya dia hari ini,” ujarnya.
“Seperti yang saya katakan saat itu, saya tidak ingin pemain membantu kami dengan menandatangani kontrak dengan PSG. Saya ingin pemain yang bangga mempertahankan warna kami,” ucap pria asal Qatar itu.
“Klub berada di atas pemain mana pun, siapa pun mereka. Kami ingin pemain yang berjuang, yang memberikan semua yang mereka miliki, yang ingin bertahan di sini. Saya secara teratur membaca rumor, seperti pemain ini ingin pergi, lalu bertanya-tanya bagaimana berita palsu seperti itu bisa keluar,” tuturnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)
