“Kami bukan juara, itu benar. Tapi kami memenangkan Liga Eropa, Piala Liga Inggris, Community Shield, dan dalam pertarungan dengan Manchester City, yang mana mereka berbuat curang, sebagaimana dibuktikan kemudian, kami menjadi runner-up. Harusnya kami yang juara,” ujar Formosinho, dikutip dari Goal, Jumat (11/12/2020).
Lebih lanjut, Formosinho menerangkan bahwa yang menjadi sosok kunci dari penampilan bagus Man United kala itu adalah kehadiran Zlatan Ibrahimovic. Sayangnya, pada musim 2017-2018, Ibra mengalami cedera parah dan harus menepi untuk waktu yang lama.
Diakui oleh Formosinho bahwa hilangnya Ibra menjadi pukulan besar bagi Man United. Karena terbukti, bahkan saat ini ketika Ibra sudah berusia 39 tahun, ia menjadi bagian penting dari kebangkitan AC Milan.
“Kami kehilangan seorang pria hebat dan pemimpin ruang ganti: Zlatan Ibrahimovic. Dia adalah referensi yang tak tergantikan. Kami benar-benar kehilangannya,” ujar Formosinho.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)