BARCELONA – Ronald Koeman mengawali karier kepelatihannya di Barcelona dengan menjanjikan. Menghadapi Villarreal di pertandingan resmi pertamanya, Koeman sukses meracik Barca hingga menang dengan skor telak 4-0.
Dalam pertandingan tersebut, wonderkid Blaugrana, Ansu Fati, tampil sebagai bintang. Pemain 17 tahun tersebut ditempatkan sebagai winger kiri dalam formasi 4-2-3-1 dan sukses membukukan dua gol.
Menurut Koeman, Ansu Fati memiliki masa depan yang cerah. Sebab, dalam pertandingan tersebut ia melihat etos kerja yang luar bisa dari pemuda berkebangsaan Spanyol tersebut.
Baca juga: Cetak 2 Gol di Laga Debut, Luis Suarez Catatkan Rekor
Terlebih lagi, Ansu Fati juga memiliki penyelesaian akhir yang mematikan. Hal inilah yang membuat Koeman merasa senang. Meskipun, pelatih berpaspor Belanda itu harus mengakui bahwa sebagai pemain muda, terkadang Ansu Fati suka hilang konsentrasi.
“Saya senang dengan Ansu Fati. Dia memiliki masa depan yang cerah di depannya. Kinerja Fati harus disorot. Saya sedikit mengeluh minggu lalu ketika dia tidak menunjukkan performa maksimalnya di pramusim,” ujar Koeman, menyadur dari Barca Universal, Senin (28/9/2020).
“Dia baru berusia 17 tahun, dia akan memiliki masa depan yang cerah. Tetapi, dia juga harus meningkatkan banyak hal. Kadang-kadang dia kurang konsentrasi,” sambung mantan pelatih Everton tersebut.
Selain Ansu Fati, Koeman juga mengaku senang dengan kinerja yang ditunjukkan oleh Antoine Griezmann. Meski pemenang Piala Dunia 2018 itu tidak mencetak gol maupun assist di pertandingan semalam, namun pergerakan Griezmann membuat tim menciptakan peluang.
“Saya sangat senang dengan Griezmann. Tidak masalah kalau dia tidak mencetak gol. Saya sangat senang dengan apa yang kami tunjukkan di babak pertama, kami mendominasi lawan. Kami bermain seperti tim yang hebat, memulihkan bola, dan transisi kami dalam serangan sudah optimal,” terang Koeman.
Dalam pertandingan tersebut, Barca sebenarnya memiliki kesempatan untuk menang dengan skor lebih besar. Sebab, di babak kedua Blaugrana memperoleh banyak peluang emas, utamanya yang didapat Lionel Messi.
Sayangnya, peluang-peluang tersebut gagal dikonversi menjadi gol. Hal ini menandakan bahwa Koeman dan timnya masih memiliki PR untuk melakukan penyelesaian akhir yang lebih klinis.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)