“Jadi saya kecewa karena Liverpool tidak melakukannya saat mereka menguasai Liga Premier (Inggris) dan juara dunia,” sambungnya.
“Mereka memang bekerja dengan baik dengan orang-orang seperti Fabinho dan Robertson, yang muncul setelah menghabiskan beberapa bulan mempelajari sistem permainan dengan baik,” lanjutnya.
“Saya pikir itu klasik bagi Liverpool karena ketika saya bermain di sana dan menghadapi tim sekelas Manchester United selama lebih dari 20 tahun di bawah Sir Alex Ferguson, mereka selalu melakukannya untuk memperkuat posisi kekuasaan,” sambung Souness.
“Saat ini, Liverpool adalah favorit untuk gelar, tetapi saya tidak melihat mereka lari dengan itu lagi. Saya mengharapkan tantangan yang lebih besar, dari United dan Chelsea kali ini,” jelas Souness.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)