PARIS – Cristiano Ronaldo kencang diberitakan akan pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) pada bursa transfer musim panas 2020. Bahkan baru-baru ini, agen Ronaldo yakni Jorge Mendes sudah mengadakan pertemuan dengan direktur olahraga PSG, Leonardo de Araujo.
Tujuan pertemuan itu sangat jelas, yakni memindahkan Ronaldo dari Juventus ke PSG. Kehadiran Ronaldo di Stade Parc des Princes praktis menimbulkan euforia tersendiri.
Kehadiran Ronaldo membuat PSG makin optimistis memenangkan trofi Liga Champions, gelar yang belum pernah diraih Les Parisiens –julukan PSG– semenjak berdiri pada 1970. Jika benar mendarat di Kota Paris, lantas formasi apa yang akan digunakan pelatih Thomas Tuchel?
Pelatih berpaspor Jerman itu kemungkinan mengubah pola andalannya yakni 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 demi memberi tempat kepada Ronaldo. Dalam pola tersebut, Ronaldo dapat dioperasikan sebagai winger kiri.
Nantinya, posisi winger kanan diisi Kylian Mbappe, kemudian Ronaldo beroperasi di sisi sebelahnya. Kemudian, Neymar beroperasi sebagai playmaker, mendukung penyerang tengah Mauro Icardi.
BACA JUGA: 5 Pesepakbola Top yang Pernah Jalani Cinta Satu Malam, Ada Nama Cristiano Ronaldo
Dalam pola tersebut, Ronaldo juga bisa mengisi posisi Mauro Icardi untuk menempati posisi penyerang tengah. Hanya saja, peran Ronaldo diprediksi takkan terlalu maksimal jika diperankan sebagai penyerang tengah.
Meski sudah berusia 33 tahun, Ronaldo terlihat masih nyaman menyisir sisi kiri penyerangan. Bagaimana dengan pola lain? Jika Tuchel kembali mengandalkan pola 4-4-2, Ronaldo juga bisa menempati dua posisi berbeda.
Pertama, Ronaldo bisa beroperasi sebagai winger kiri dalam pola 4-4-2. Namun, jika tidak dioperasikan di sana, Ronaldo dapat mentas di posisi ujung tombak kembar.
Karena itu, menarik menanti kelanjutan masa depan Ronaldo. Jika benar hengkang ke PSG, betapa berbahanya skuad Les Parisiens musim depan.
Bukan tak mungkin, penantian panjang PSG akan trofi Liga Champions dapat berakhir musim depan. Sekadar informasi, semenjak berdiri pada 1970, pencapaian terbaik PSG di Liga Champions hanya menembus semifinal pada 1994-1995.
(Fetra Hariandja)
