ATHENA – Mantan pemain tim nasional (Timnas) Nigeria, Ifeanyi Udeze, memberikan komentar soal peluang Odion Ighalo bertahan bersama Manchester United. Ia menyarankan Ighalo menolak jadi pemain permanen Man United, dan lebih memilih kembali ke Shanghai Shenhua.
Sebagaimana diketahui, Ighalo sendiri resmi bergabung dengan Man United di bursa transfer musim dingin 2020. Manajemen Setan Merah –julukan Man United– merekrut Ighalo dari Shanghai Shenhua dengan status pinjaman hingga akhir musim 2019-2020.
Keputusan Man United merekrut Ighalo pada awalnya memang menimbulkan pertanyaan, mengingat sang pemain tak memiliki pengalaman memperkuat tim papan atas sebelumnya. Namun Ighalo berhasil menjawab keraguan tersebut dengan performa impresif di lini depan Man United.
Baca Juga: Bruno Fernandes Sarankan Satu Pemain kepada Man United
Terhitung Ighalo sudah menyumbangkan empat gol serta satu assist dari delapan penampilannya bersama Man United. Hal itu memunculkan rumor bahwa manajemen Man United siap mengubah status Ighalo menjadi pemain permanen di musim panas nanti.
Namun upaya Man United mempermanenkan Ighalo sendiri sebenarnya cukup berat terealisasikan. Pasalnya Shanghai Shenhua siap menawari kenaikkan gaji hingga 400 ribu pounds atau sekira Rp8,2 miliar per pekannya. Udeze pun menyarankan Ighalo lebih memilih untuk kembali ke Shanghai Shenhua ketika masa peminjamanannya di Man United berakhir nanti.
Baca Juga: Man United Diminta Fokus Kejar Harry Kane ketimbang Jadon Sancho
“Di usianya yang sudah 31 tahun, apa lagi yang tersisa dari dirinya (Ighalo)? Di usianya yang tidak muda lagi, siapa yang ingin ia buat terkesan? Tidak ada! Kalau saya jadi dia, saya akan langsung menerima tawaran Shanghai,” jelas Udeze, seperti disadur dari Daily Mail, Senin (19/4/2020).
“Mendapatkan gaji sebesar 400 ribu pounds per pekan itu uang yang sangat banyak, dan Man United takkan sanggup menggajinya semahal itu. Jadi kalau saya, maka saya akan lebih memilih kembali Shanghai ketika tugasnya di Man United berakhir,” tutup pria berusia 39 tahun itu.
(Ramdani Bur)