LIVERPOOL – Liverpool harus bersusah payah untuk bisa meraih kemenangan dengan skor 4-3 atas RB Salzburg dalam matchday kedua babak penyisihan Grup E Liga Champions 2019-2020. Bek Liverpool, Virgil van Dijk, bahkan tidak memungkiri kalau laga melawan Salzburg bukanlah pertandingan terbaik mereka.
The Reds sebenarnya mengawali pertandingan dengan mengesankan. Ketika laga baru berjalan 36 menit, Liverpool sudah unggul 3-0. Sayangnya, tiga menit berselang Hwan Hee-Chan berhasil mencetak gol untuk Salzburg, sehingga babak pertama harus ditutup dengan skor 3-1.
Baca juga: Chelsea Curi Poin Penuh dari Kandang OSC Lille
Menurut Van Dijk, gol dari Hee-Chan tersebut menjadi titik kunci kebangkitan Salzburg. Karena, ketika babak kedua dimulai, Salzburg langsung tampil menekan, dan hasilnya dua gol tambahan mereka peroleh sehingga membuat skor sama mkuat 3-3.
Adapun kekuatan terbesar Salzburg menurut Van Dijk adalah pada second ball. Ia tak memungkiri kalau para pemain Salzburg tampil sangat cepat dan membuat Liverpool kesulitan. Van Dijk pun sadar kalau Liverpool tidak bermain bagus, meski mereka seharusnya punya kesempatan untuk tampil lebih baik.
“Salzburg adalah tim yang hebat, kami sudah tahu itu sebelum pertandingan. Kami memberi mereka lebih banyak rasa percaya diri setelah gol di babak pertama. Kemudian mereka mendapat yang kedua tak lama setelah itu,” terang Van Dijk, mengutip dari laman resmi UEFA, Kamis (3/10/2019).
“Kekuatan terbesar mereka adalah ketika mereka memenangkan bola kedua dan menghancurkan kami dengan cepat. Itu menyebabkan masalah bagi kami. Saya tidak ingin terlalu fokus pada hal negatif. Kami tahu kami seharusnya melakukan yang lebih baik. Kami membiarkan mereka kembali ke pertandingan di babak kedua,” pungkas bek asal Belanda itu.
(Fetra Hariandja)
