2. Leicester Tingkatkan Intensitas Serangan di Babak Kedua
Di babak pertama pertandingan, The Foxes –julukan Leicester– lebih banyak diserang Chelsea. Alhasil, di 45 menit awal pertandingan, Leicester tertinggal 0-1 dari Chelsea. Namun, di awal babak kedua Leicester asuhan Brendan Rodgers bangkit. Dua gelandang Leicester, James Maddison dan Youri Tielemans, lebih berani memberi tekanan kepada Chelsea.
Alhasil, mereka mencetak lima shot on target di babak kedua, berbanding dua yang dibuat pada paruh pertama. Perubahan pendekatan itu berbuah positif bagi Leicester. Mereka sanggup menyamakan kedudukan lewat sundulan Ndidi di menit 67, sekaligus memaksa skor sama kuat 1-1.