TURIN – Setelah memutuskan meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2019, masa depan Gianluigi Buffon menjadi sorotan. Penjaga gawang 41 tahun itu dikait-kaitkan dengan sejumlah klub. Mulai dari Atalanta, Parma, Leeds United hingga FC Porto.
Akan tetapi, bukan serangkaian klub di atas yang hampir dituju Buffon. Mantan suami Alena Saredova itu hampir melanjutkan karier bersama Barcelona. Kesempatan lebih besar untuk memenangi trofi Liga Champions, jadi alasan Buffon ingin pindah ke Barcelona.
Sekadar informasi, semenjak berkarier sebagai pesepakbola profesional pada 1994, Buffon belum pernah memenangi trofi si Kuping Besar. Pencapaian terbaik Buffon hanyalah menembus partai puncak edisi 2002-2003, 2014-2015 dan 2016-2017.
BACA JUGA: 3 Alasan Buffon Tak Seharusnya Kembali ke Juventus
Bahkan demi bergabung dengan Barcelona, Buffon rela hanya menjadi pelapis Marc-Andre ter Stegen. Kebetulan, Barcelona saat ini membutuhkan kiper pelapis setelah Jasper Cillessen memutuskan hengkang ke Valencia.
Namun, Buffon batal bergabung dengan Barcelona. Hal itu setelah Juventus menawarkan Buffon untuk kembali membela mereka. Tanpa pikir panjang, Buffon batal ke Barcelona dan selangkah lagi bergabung bersama Juventus.
Di Juventus, peluang Buffon memenangi trofi Liga Champions juga cukup besar. Selain memiliki pemain sekaliber Cristiano Ronaldo, Juventus selangkah lagi kedatangan salah satu bek terbaik dunia, Matthijs De Ligt.
Tidak sampai di situ, Buffon juga berpotensi memecahkan rekor lain jika hengkang ke Juventus. Saat ini, Buffon hanya terpaut tujuh penampilan dari pemegang caps terbanyak di Liga Italia, Paolo Maldini.
(Ramdani Bur)