MANCHESTER – Manajer interim Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, yakin anak asuhnya dapat membalikkan keadaan saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2018-2019, Kamis 7 Maret dini hari WIB. Pria asal Norwegia itu lantas membagikan kenangannya kala melakukan comeback di markas lawan di Liga Champions 1998-1999.
Kala itu, Man United ditahan imbang Juventus 1-1 di Stadion Old Trafford pada babak semifinal. Ketika bertandang ke Stadion Delle Alpi di Turin, Setan Merah tertinggal 0-2 dalam 20 menit pertandingan. Beruntung, anak asuh Alex Ferguson lantas bangkit dan pulang dengan kemenangan 3-2 dari markas Juventus.
Kebangkitan Man United diawali oleh gol Roy Keane lewat situasi sepak pojok. Satu gol masing-masing satu dari Dwight Yorke dan Andy Cole lantas mengantar tim tamu ke babak final Liga Champions 1998-1999 yang kemudian dimenangi juga lewat situasi comeback melawan Bayern Munich.
(Baca juga: 8 Kemenangan Tandang Beruntun Jadi Modal Man United Sambangi Markas PSG)
Solskjaer mengatakan, tim tuan rumah, dalam hal ini PSG, bisa saja panik jika mereka mampu mencetak gol cepat. Cara tersebut diyakini ampuh karena Man United harus menang minimal 3-0 atau dengan selisih dua gol (3-1, 4-2, dan seterusnya) jika ingin lolos ke babak selanjutnya.
“Kami bermain imbang 1-1 di kandang dan mereka (Juventus) mencetak dua gol dalam 10 menit awal pertandingan. Anda tiba-tiba berpikir akan tersisih,” tutur Ole Gunnar Solskjaer, dinukil dari Sky Sports, Senin (4/3/2019).
“Akan tetapi, segera setelah Anda mendapat satu gol tandang kami bangkit dan ketika kedudukan menjadi 2-2, kami sudah pasti lolos sementara mereka panik. Jadi, kami harus mendapat gol lebih dulu saat melawan PSG. Jika berhasil, maka secara tiba-tiba kesempatan terbuka lebar,” pungkas pria berusia 46 tahun itu.
(Fetra Hariandja)
