Akan tetapi, Barcelona justru takluk dari Inter. Setelah melalui dua pertemuan, Nerazzurri –julukan inter– menang dengan agregat 3-2. Singkat kata, Inter yang saat itu ditangani Jose Mourinho keluar sebagai kampiun setelah di partai puncak mengalahkan Bayern Munich 2-0.
Melihat kondisi di atas itulah, Roma memiliki peluang menjadi yang terbaik musim ini. Sama seperti Inter di musim 2009-2010, Giallorossi –julukan Roma– tidak dalam posisi yang diunggulkan. Saat itu meski tidak diunggulkan, Inter sanggup menyingkirkan tim-tim kuat.
Selain Barcelona, Inter juga menundukkan Chelsea di 16 besar. Padahal, The Blues –julukan Chelea– ditangani Carlo Ancelotti yang berpengalaman membawa AC Milan dua kali menjadi yang terbaik di Liga Champions. Hal yang sama juga dilakukan Roma musim ini.
Klub asuhan Eusebio Di Francesco itu secara tidak diduga mengungguli Chelsea dan Atletico Madrid di fase grup. Kemudian di perempatfinal, Edin Dzeko dan kawan-kawan secara dramatis menyingkirkan Barcelona. Karena itu, jangan heran jika nantinya Roma yang mengangkat trofi si Kuping Besar di akhir kompetisi.
(Ramdani Bur)