SELAMA 27 tahun (1986-2013) menangani Manchester United, Sir Alex Ferguson memberikan 38 trofi bagi publik Stadion Old Trafford. Trofi Liga Inggris jadi yang paling banyak disabet, yakni 13 gelar. Selama perjalanannya menangani The Red Devils –julukan Man United, Ferguson menangani banyak pesepakbola bintang.
Fergie –sapaan akrab Ferguson– tak hanya mendidik pemain muda hingga menjadi pemain bintang. Mantan juru taktik berpaspor Skotlandia itu juga kerap kali mendatangkan pemain jadi. Sebut saja di antaranya ialah Ruud van Nistelrooy dan Jaap Stam dari PSV Eindhoven.
Sebenarnya banyak pemain masuk radar Fergie sewaktu menangani Man United. Namun, tak semuanya berhasil didatangkan. Nama-nama pemain di bawah ini bisa dibilang merupakan penyesalan terbesar Man United karena tak jadi didaratkan ke Stadion Old Trafford. Siapa saja?
Berikut 5 pemain bintang yang disesali Manchester United gagal bergabung, mengutip dari Sportskeeda:
5. Frank Lampard
(Foto: AFP/Glyn Kirk)
Pada medio akhir 1990-an, Ferguson melihat gelandang muda yang membela West Ham United, Frank Lampard. Fergie tertarik mendatangkan gelandang berpaspor Inggris itu. Namun, Fergie tak mau bertaruh dan lebih memilih mendatangkan Juan Sebastian Veron dari Lazio pada musim panas 2001.
Di saat yang bersamaan, Lampard diboyong Chelsea dari West Ham. Nasib keduanya bertolak belakang. Veron gagal total bersama Man United dan akhirnya dilego ke Chelsea pada musim panas 2003. Sementara itu, Super-Lamps –julukan Lampard– melegenda bersama Chelsea.
Setelah 13 tahun membela Chelsea 2001-2004), Lampard berstatus sebagai top skor tim dengan koleksi 209 gol dari 632 penampilan. Menjadi luar biasa karena Lampard tak beroperasi sebagai penyerang, melainkan gelandang.
4. David Silva
(Foto: Paul Ellis/AFP)
Ferguson sudah meminati Silva tatkala gelandang berpaspor Spanyol itu membela Valencia. Namun, Fergie tak jadi mendaratkan Silva karena satu hal: memiliki banyak pemain di posisi yang biasa diperankan Silva.
Alhasil, Silva tak jadi didaratkan. Gelandang berusia 31 tahun itu justru berlabuh di Manchester City pada musim panas 2010 dan kini telah memberikan dua trofi Liga Inggris bagi publik Etihad Stadium. Saat ini, Silva sedang berjuang meraih gelar Liga Inggris ketiga bagi The Citizens –julukan Man City.
3. Mesut Ozil
(Foto: REUTERS/Eddie Keogh)
Dalam autobiografinya, Ferguson mengaku mendapatkan saran dari Wayne Rooney bahwa Man United harus mendatangkan Mesut Ozil dari Werder Bremen pada musim panas 2010. Namun, Ferguson menolak saran tersebut.
Hal itu karena Ozil takkan cocok dalam pola 4-4-2 racikan Ferguson. Akan tetapi, tenaga Ozil sangat pas dalam formasi 4-2-3-1 olahan Jose Mourinho saat ini. Jika saat ini membela Man United, Ozil akan diperankan sebagai second striker, alias bertugas di belakang Romelu Lukaku.
2. Sergio Aguero
(Foto: REUTERS/Andrew Yates)
Pada musim 2010-2011, Man United terlalu bergantung kepada Wayne Rooney untuk mengoyak jala gawang lawan. Karena itu pada musim panas 2011, Man United berencana mendatangkan penyerang Atletico Madrid, Sergio Aguero.
Akan tetapi, agen Aguero meminta nominal yang saat itu terlalu tinggi bagi Man United. Alhasil, Man City yang beruntung mendapatkan Aguero setelah diboyong dengan biaya 38 juta pounds atau sekira Rp723 miliar. Bersama Man City Aguero sukses besar. Saat ini ia berstatus sebagai top skor sepanjang masa tim dengan raihan 193 gol dari 284 penampilan.
1. Zinedine Zidane
(Foto: AFP)
Mantan Presiden Man United, Martin Edwards, mengungkapkan bahwa timnya memiliki peluang besar mendapatkan Zidane dari Girondins Bordeaux pada 1996. Namun, Ferguson menolak rencana Edwards untuk mendatangkan Zidane. Dalam pandangan Fergie, Zidane memiliki kesamaan posisi dengan pujaan publik Old Trafford saat itu, Eric Cantona.
Fergie disebut-sebut tak mau menaruh Cantona di bangku cadangan karena kehadiran Zidane. Ia juga enggan menaruh Zidane di bench demi memberikan tempat kepada Cantona. Karena itu, jalan terbaik ialah tidak jadi mendatangkan Zidane.
Namun, itu bisa dibilang kesalahan besar. Semusim setelahnya atau pada musim panas 1997, Cantona secara mengejutkan memutuskan pensiun di usia 31 tahun. Sementara itu, Zidane yang hengkang ke Juventus pada 1996 meraih kesuksesan besar. Ia meraih dua trofi Liga Italia bersama Juventus. Sementara itu saat membela Real Madrid (2001-2006), Zidane menyabet masing-masing satu gelar Liga Champions dan Liga Spanyol.
Sementara di level Timnas, Zidane mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Tidak sampai di situ, Zidane pun menyabet tiga trofi pemain terbaik dunia. Sebut saja pada 1998, 2000 dan 2003.