YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta mulai bersiap mengarungi kompetisi Divisi Utama PT Liga Indonesia (Liga) musim depan. Pada 2 Januari mendatang, managemen klub berjuluk Laskar Mataram segera mengumpulkan pemain. Lebih tepatnya, awal Januari proses negoisasi dengan para pemain bakal dilakukan.
Manager PSIM Maman Durrachman mengatakan, kompetisi segunda division sudah di depan mata, pembagian grup untuk tim-tim peserta juga sudah dilakukan. "Artinya, kita harus segera menyiapkan segala sesuatunya untuk mengarungi kompetisi musim depan, karena waktunya tinggal sedikit," katanya.
Dia mengatakan, managemen sudah mengagendakan untuk mengumpulkan pemain pada 2 Januari mendatang. "Ya, 2 Januari kita kumpulkan pemain. Bisa juga dilakukan negoisasi dengan pemain. Kami berharap berjalan lancar sehingga bisa segera membentuk kerangka tim serta menggelar latihan resmi secara intensif," pinta Maman.
Maman mengatakan, secara nonteknis PSIM juga sudah siap berjibaku di kompetisi musim depan. Beberapa faktor pendukung antara lain mess PSIM yang sebelumnya kurang bisa dimaksimalkan sekarang sudah bisa digunakan. Dalam waktu dekat PSIM juga memiliki bus pribadi untuk mendukung kegiatan persiapan tim.
Pria yang juga Pelatih PSIM ini mengakui, banyak terjadi terobosan dalam kebijakan komposisi pemain season 2013 mendatang. Salah satu terobosan yang paling signifikan adalah semua awak merupakan pemain domestik, tidak ada satu pun pemain asing. Managemen tidak alergi dengan pemain asing.
Namun, kondisi finansial klub yang tidak memungkinkan bisa menggunakan jasa pemain impor. "Musim depan semua pemain dari dalam negeri, tidak ada satu pun pemain asing," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, mayoritas pemain domestik tersebut merupakan putra daerah Yogyakarta. Tak heran, sejumlah muka lama PSIM dari luar Yogyakarta sampai sejauh ini tidak dikirimi undangan datang. "Murni pemain domestik, bahkan 90% dari Yogyakarta. Sisanya pemain domestik dari luar Yogyakarta," ujarnya.
Maman mengatakan, pemain asli Yogyakarta menjadi prioritas karena managemen mengemban visi dan misi pembinaan talenta daerah. "Jadi intinya, pembinaan sepak bola Yogyakarta. Salah satunya dengan memberi ruang yang lebih banyak kepada pemain asli Yogyakarta," ungkapnya.
(Randy Wirayudha)