Masih Banyak Evaluasi

Decky Irawan Jasri, Jurnalis
Jum'at 20 Juli 2012 22:22 WIB
Share :

JAKARTA - Kompetisi Indonesia Premier League (IPL) musim kompetisi 2011/2012 telah berakhir dan menempatkan Semen Padang (SP) sebagai juara. Namun, masih banyak yang harus dievalusi, dari pergelaran perdana IPL di bawah payung PSSI.
 
Banyak kendala yang sudah dialami PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) sebagai operator IPL, sejak awal digelarnya kompetisi. Hal itu terjadi, karena ada sebagian besar klub yang awalnya berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) merasa kecewa dengan sistem dua wilayah yang awalnya diterapkan oleh PSSI.
 
Namun, pada akhirnya IPL pun tetap digelar dengan jumlah peserta awal 16 klub yang diantaranya diikuti oleh Persija Jakarta (IPL), Persibo Bojonegoro, PSMS Medan (IPL), Bontang FC, Persema Malang, Arema FC Malang (IPL), Persiraja Banda Aceh, Semen Padang, Persijap Jepara, Persiba Bantul, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Persela Lamongan, dan Persib Bandung.
 
Namun dengan berjalannya waktu, Sriwijaya FC, Persipura, Persela, dan Persib mengundurkan diri dan memilih bermain di ISL. IPL pun akhirnya tetap berjalan, dengan sisa 12 klub yang pada akhirnya berjalan sampai kompetisi berakhir.
 
"Saya juga mencermati penyelenggaraan liga masih butuh kritik dan perbaikan. Baik dalam penyelenggaraan pertandingan, kordinasi dengan pihak aparat terkaid, klub, sponsor, dan televisi. Karena memang ada beberapa pertandingan yang WO, pasti ada kekecewaan dari pihak sponsor dan juga televisi," ungkap CEO PT LPIS, Widjajanto.
 
Adanya beberapa masalah yang ada, Widja, sapaan akrab Widjajanto, menerangkan, jika permasalahan yang ada tidak selamanya dari faktor internal. Tapi, masalah-masalah eksternal seperti tidak adanya izin dari pihak kepolisian, juga menjadi salah satu kendala yang memberikan efek besar bagi kelangsungan jalannya kompetisi.
 
"Masalahnya pertama izin dari polisi. Seperti contohnya kasus Persija vs Persebaya yang saat itu main di Bantul. Dan masalah-masalah lain yang mengganggu adanya aktivitas di daerah masing-masing. Seperti contohnya ada Pilkada, yang pastinya membuat jadwal pertandingan jadi mundur," papar Widja.
 
Jika masalah-masalah di atas mewarnai perjalanan IPL, dipertengahan dan akhir jalannya musim kompetisi masalah baru pun mulai bermunculan. Seperti contohnya, banyak klub-klub yang pada akhirnya kehabisan dana dan membuat klub menungak dalam pembayaran gaji pemain.
 
Selain itu, masalah minimnya penonton pun juga jadi masalah yang harus dialami sebagian besar klub-klub IPL. Dan beberapa laga yang dimainkan Persija, Persema, Arema kerap kali tidak dihadiri oleh banyak penonton. Dengan adanya masalah tersebut bisa dipastikan memberikan dampak buruk bagi jalannya kompetisi itu sendiri.  
 
Namun, Widjajanto menilai tidak boleh memukul rata hal itu secara keseluruhan. Menurutnya, masalah penunggakan gaji pemain dan minimnya jumlah penonton dalam sebuah pertandingan tidak hanya jadi satu malasah yang hanya terjadi di IPL. Menurutnya, di kompetisi ISL pun masalah penunggakan gaji juga kerap terjadi. Dan itu menjadi satu masalah yang wajar.
 
“Jika dibilang sepi penonton, itu kategori pertandingan yang mana? Gaji yang terlambat, itu klub yang mana? Saya rasa tidak semua seperti apa yang dilihat sekarang ini. Sebagai contohnya Persebaya, gaji selesai tanpa masalah. Saya merasa ini adalah masalah transisi saja dari pendanaannya yang memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ke sistem mandiri,” tutur Widja.
 
Adanya beberapa evalusi pun juga diharapkan ketua umum (ketum) Semen Padang, Erizal Anwar. Dirinya menilai, dengan adanya berbagai evalusi yang mengena kedalam aspek-aspek yang penting, Erizal yakin jika untuk musim depan jalannya kompetisi bisa jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
 
“Yang pasti kami dari pihak klub mengingkan jalannya kompetisi yang kondusif. Dan saya sangat berharap, jika memang kompetisi musim depan akan dibuat format baru, harus benar-benar dirancang untuk kebaikan semua pihak,” ujar Erizal.

(Randy Wirayudha)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya