MAKASSAR - Jelang laga tandang PSM Makassar ke Stadion  Mulawarman, melawan Bontang FC, Sabtu (4/2/2012), pelatih Juku Eja Petar Segrt  mengingatkan skuadnya untuk mencermati pengambilan posisi saat bertahan  menghadapi situasi bola mati.
Penukang tim Ayam Jantan dari Timur asal  Kroasia itu khususnya mengamati pergerakan para pemain belakang ketika  mengantisipasi tendangan bebas milik lawan dalam beberapa pertandingan di  kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2011-12 serta rangkaian ujicoba yang  telah dimainkan PSM Makassar. Menurut dia, beberapa kali timnya kebobolan lewat  eksekusi bola mati.
 
“Kami akui lemah dalam antisipasi tendangan bebas  lawan. Akibatnya, berkali-kali kami kemasukan lewat tendangan bebas,” ungkap  Petar usai memimpin latihan pagi PSM kepada wartawan, Sabtu  (28/1/2012).
 
Rekor yang dicatat Segrt, gawang Pasukan Ramang telah bobol  empat kali lewat tendangan bebas lawan. Dua gol di ajang kompetisi IPL 2011-12  dan dua gol sisanya pada laga ujicoba melawan klub amatir lokal di  Makassar.
 
Diungkapkan mantan asisten pelatih timnas senior Georgia itu,  tiadanya pemain berpostur tinggi menyebabkan gawang kesebelasannya mudah dibobol  lewat tendangan bebas. PSM hanya punya Kwon Jun di lini belakang yang terbilang  berpostur tubuh tinggi.
“Saat pemain membentuk pagar untuk memblok  tendangan bebas lawan. Tidak ada pemain yang cukup tinggi untuk menghadang  bola,” ucap pelatih kelahiran Dusun Durdevac.
Demi memenuhi ekspektasi  Segrt, latihan antisipatif pun telah diterapkan Satrio Syam dkk sebelum beranjak  pergi ke Bontang. Bentuknya berupa simulasi tendangan bebas di mana para pemain  PSM bertindak sebagai pihak yang bertahan. 
“Kami fokus untuk antisipasi  tendangan bebas lawan. Selesai latihan rutin, penjaga gawang dan beberapa pemain  belakang pun kembali berlatih menahan tendangan bebas,” kata  Petar.
 
Selain itu faktor nonteknis juga diwaspadai Segrt. Lantaran  khawatir energi pemainnya riskan terkuras selama perjalanan darat yang berat  antara Samarinda-Bontang. Jarak tempuh yang cukup jauh makan waktu perjalanan  hingga enam-tujuh jam.
 
“Saya sudah merasakan lelahnya dari bandara di  Samarinda menuju Bontang. Saya khawatir pemain akan merasakan hal serupa dan  berpengaruh di pertandingan nanti,” pungkasnya.
Kiat lainnya, PSM akan  berangkat lebih awal ke Bontang demi menyesuaikan diri.
 
“Kami pastikan  berangkat Rabu (1/2/2012-Red). Saya harap dengan begitu pemain bisa lebih bugar  saat bermain,” kata Petar seraya memungkas komentar bahwa dari waktu luang  pratanding selama tiga hari itu diharapkan PSM memetik angka dari Laskar Bukit  Tursina.
(Achmad Firdaus)