Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemain Asing Terlantar Ganggu Kamtibmas

Fitra Iskandar , Jurnalis-Senin, 31 Desember 2012 |12:11 WIB
Pemain Asing Terlantar Ganggu Kamtibmas
Wallace salah satu legiun asing saat mengikuti seleksi di PSM.(foto:Arpan/okezone)
A
A
A

JAKARTA - Masalah sepakbola Indonesia semakin kacau balau karena para pengurus sepakbola sibuk berkelahi merebutkan kekuasaan dari pada memberi prestasi. Imbas konflik, akhirnya melebar kemana-mana.
 
Bukan hanya prestasi timnas saja yang jeblok, berbagai aspek sepakbola seperti kompetisi juga berantakan. Kompetisi digelar hanya untuk memperkuat klaim pihak pengelola sebagai organisasi yang paling berhak mengurus sepakbola. Kompetisi akhirnya dikelola asal jadi. Tak punya uang untuk menggaji pemain pun, banyak klub berani merekrut pemain. Ujung-ujungnya tak sedikit pesepakbola yang berbulan-bulan tak digaji. Bagi pemain asing, ini sangat fatal, karena bisa membuat mereka terlunta-lunta di Indonesia.
 
Ini memperburuk situasi yang selama ini berlangsung di mana pengelola kompetisi tidak profesional dalam melakukan perekrutan pemain terutama pemain asing.
 
Sebab, selain persoalan penunggakan gaji pemain, sebenarnya ada masalah lain yang berkaitan dengan legiun asing di Indonesia. Banyak pemain yang sudah tidak punya kontrak dengan klub, alias menganggur tetap tinggal di Indonesia, mencari makan dengan bermain sepakbola antarkampung. Masalah ini menjadi persoalan kamtibmas dan hukum hingga Indonesia Police Watch (IPW) merasa perlu buka suara.
 
IPW memperkirakan saat ini ada kurang lebih 500 pemain dan mantan pemain ISL dan IPL di Indonesia. Padahal banyak di antaranya yang sudah tidak memiliki izin kerja dan tinggal.
 
Menurut IPW ada sekira 330 pemain asing di setiap musim kompetisi di Indonesia. Untuk Liga Super (ISL dan IPL) ada 150 pemain asing dan untuk Divisi Utama ada 180 pemain asing. Hingga saat ini kompetisi sudah berlangsung 14 musim. Per musim rata-rata bertambah 20-30 persen pemain asing di Indonesia . Sehingga saat ini di Indonesia diperkirakan ada 500 pemain asing.
 
“Pertanyaannya, apakah jika tidak ada kompetisi, para pemain asing itu kembali ke negaranya? Apakah jika mereka tidak dipakai lagi oleh klub-klub di ISL dan IPL, mereka pulang ke negaranya? Ternyata tidak. Para Pemain Asing itu tetap berkeliaran di Indonesia,” ujar Ketua Presedium IPW Neta S Pane dalam rilis yang diterima okezone.
 
Bukan hanya pemain tanpa klub saja yang bermasalah.“Selain itu, sebagai pemain profesional para pemain asing itu diduga tidak membayar Pajak penghasilan. Sementara Direktorat Pajak begitu rajin memburu Pajak dari rakyat kecil, seperti warteg yang sempat digagas akan dikenakan Pajak. Tapi kenapa para pemain asing ini dibiarkan tidak membayar pajak?,” tanya Neta.
 
Dengan alasan itu, IPW mendesak POA (Pengawasan Orang Asing) Polri segera memburu dan menangkap mereka, untuk kemudian mendeportasinya. Tujuannya agar para pemain asing itu tidak menjadi manusia terlantar di Indonesia yang akan mengganggu kamtibmas.

(Fitra Iskandar)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement