TURIN - Meski dipastikan bakal meninggalkan Juventus, Alessandro Del Piero mengaku tak bisa melupakan kenangan-kenangannya bersama Bianconeri. Dia bahkan masih ingat betul sejumlah memori manis maupun pahit yang pernah dialaminya.
Del Piero harus mengakhiri 19 tahun kariernya di Turin, lantaran manajemen klub memutuskan tidak memperpanjang kontraknya. Selama periode tersebut, Alex mengalami sejumlah kenangan manis, namun tak jarang juga kenangan pahit yang hingga kini masih tersimpan apik dalam memorinya.
“Hal seperti di mana orang-orang mendeskripsikan ‘gaya Del Piero dalam mencetak gol’, membuat saya bangga. Yang jelas, memori paling indah dalam karier saya adalah ketika mengangkat trofi Piala Dunia, dan ketika mendapatkan aplaus di Stadion seperti (Santiago) Bernabeu, salah satu tempat suci dalam sepakbola,” kenang Del Piero dalam wawancaranya dengan CNN, Sabtu (28/7/2012).
“Hal (kebanggaan) itu juga saya alami saat melakoni pertandingan terakhir di Turin, di mana fans berhenti bertepuk tangan selama lebih dari 20 menit. Hingga kini, saya masih tidak bisa menjelaskannya pada diri sendiri,” sambungnya.
“Salah kenanan pahit yang masih membekas buat saya adalah ketika gagal mencetak gol di final Euro 2000. Meski begitu, jika ada orang yang mengatakan kepada saya bahwa, saya akan gagal di Euro namun juara di Piala Dunia enam tahun berselang, maka saya bisa menerimanya (gagal di Euro) dengan lapang dada,” imbuhnya.
Selama 19 tahun berkarier di Juventus, Del Piero sukses menghadirkan 8 trofi scudetto (dua dicabut), 4 Super Coppa Italia, dan masing-masih sebuah trofi juara Serie B, Coppa Italia, Intertoto, Interkontinental dan Liga Champions (1995/1996).
(Achmad Firdaus)