Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kongres Lanjutan, Egoisme Kelompok Harus Dibuang

Muchamad Syuhada , Jurnalis-Selasa, 31 Mei 2011 |14:19 WIB
Kongres Lanjutan, Egoisme Kelompok Harus Dibuang
Logo PSSI
A
A
A

JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI M. Hanif Dhakiri ikut menanggapi keputusan perpanjangan waktu yang diberikan FIFA kepada Komite Normalisasi untuk kembali mengelar kongres hingga 30 Juni mendatang. Agar kongres lanjutan nantinya bisa berjalan lancar dia berpesan agar pihak-pihak yang terlibat membuang egonya.

Hanif menilai dalam hal ini Indonesia cukup beruntung karena masih diberi kesempatan kedua oleh FIFA. Karenanya dia sangat berharap supaya kongres berikutnya bisa sukses dan menjadi akhir dari kemelut panjang di tubuh PSSI.

“Indonesia termasuk beruntung mendapat kesempatan kedua setelah kongres sebelumnya gagal mengambil keputusan. Kesempatan kedua itu jarang datang, tapi kita mendapatkannya sekarang ini. Jadi harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tulis Hanif dalam rilis yang diterima Okezone, Selasa (31/5/2011).

“Hanya ada satu opsi Indonesia dalam menyelesaikan kemelut PSSI yang makin nggak mutu dan berlarut-larut itu, yakni: kongres lanjutan nanti harus berhasil. Tidak boleh tidak. Kalau sampai gagal, tamat sudah sepakbola nasional kita,” sambungnya.

Kemudian, Hanif juga memberikan menyampaikan pesan demi kepada pihak yang terlibat untuk lebih mengedepankan kepentingan sepakbola nasional ketimbang hal lainnya. Dia juga menyerukan agar pemerintah dalam hal ini berperang aktif membantu.

“Agar kongres lanjutan nanti berhasil, semua pihak dituntut untuk mengedepankan kepentingan sepakbola nasional dan kepentingan bangsa. Egoisme kelompok harus dibuang jauh-jauh dan dikubur dalam-dalam agar tidak merusak masa depan sepakbola nasional,” tandas Hanif lagi.

“Komite Normalisasi dan Pemerintah (dalam hal ini Kemenpora) harus bersinergi, bekerja sama dan bahu membahu untuk memastikan kongres lanjutan nanti berhasil sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan FIFA. Dengan kewenangan masing-masing yang berbeda, keduanya perlu memastikan dua hal: Pertama, peraturan-peraturan  dan keputusan FIFA menjadi rujukan utama Kongres. Kedua, Kongres sekaligus menjadi wahana rekonsiliasi bagi pihak-pihak yang berbeda pandangan selama ini,” tutup pria yang menjabat sebagai sekretaris FPKB DPR RI.

(Muchamad Syuhada)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement