LAMONGAN - Tak ada yang lebih ditakuti Persela Lamongan kala menjamu Persipura Jayapura, Selasa (31/5/2011) nanti, selain faktor kecepatan. Keunggulan yang dimiliki Persipura inilah yang menjadi perhatian utama Pelatih Persela Subangkit.
Serangan Mutiara Hitam lewat Boaz Solossa maupun Zah Rahan Karangar kerap menjadi momok bagi pertahanan lawan. Pantas jika Subangkit berpikir keras mempersiapkan kuartet di pertahanan.
Persela tak cukup hanya mengandalkan duet Charis Yulianto dan Fabiano Beltrame untuk membendung tusukan ala Jacksen Tiago. Diperlukan komposisi lain yang lebih jitu untuk meredam daya serang Persipura yang sangat eksplosif.
"Yang terpenting, pemain di pertahanan harus disiplin dan konsentrasi. Saya belum menentukan siapa yang masuk starter, namun saya ingatkan ke pemain bahwa lawan yang kita hadapi adalah tim terbaik," ujar Subangkit kemarin.
Persoalannya, Persela selalu dalam masalah besar ketika menghadapi serangan berkecepatan tinggi. Publik bola Lamongan pasti ingat bagaimana Safee Sali menaklukkan bek Persela dengan mudah. Juga Aldo Baretto yang nenggelamkan Persela dengan hattrick-nya.
Ketika duet bek tengah sudah pasti ditempati Charis dan Beltrame, tak kalah penting adalah menyiapkan dua full back. Dedi Indra tampaknya masih kuat di posisinya selama ini sebagai full back kiri. Yang menjadi pekerjaan rumah adalah full back kanan.
Selain pemilik pos yang kerap berganti, kebetulan posisi ini sering berhadapan langsung dengan Boaz. Subangkit harus berpikir keras memunculkan salah satu dari dua nama, yakni Zainal Ichwan atau Taufik Kasrun.
Memilih salah satu dari kedua pemain itu juga sulit. Zainal Ichwan lebih ofensif dan kurang bagus dalam melakukan marking, sedangkan Taufik Kasrun kerap kehilangan konsentrasi ke pertahanan ketika naik menyerang.
"Ada beberapa pemain di posisi bek kanan dan saya harus memilihnya dengan cermat. Yang pasti pemain itu harus efektif untuk mengantisipasi kecepatan pemain lawan. Saya akan melihatnya dalam beberapa hari ke depan," tambah pelatih asal Pasuruan.
Subangkit juga menaruh perhatian besar pada sosok Zah Rahan yang menjadi salah satu gelandang asing terbaik di Indonesia Super League (ISL). Hampir dipastikan ia bakal menugasi Mustafic Fachrudin untuk menjegal mantan pilar Sriwijaya FC itu.
Salah satu keuntungan bagi Laskar Joko Tingkir, Subangkit paham benar karakter dan skill Zah Rahan karena pernah menjadi anak didiknya kala di Persekabpas Pasuruan.
(Dewi)