JAKARTA - Sejumlah anggota Komisi X DPR memberikan komtentar mengenai kekisruhan Kongres PSSI. Ada yang menyebutkan, kongres kemarin adanya pertarungan politik.
Ya, setelah Dedy Gumelar, sejumlah anggota Komisi X memberikan komentar mengenai deadlock yang dialami pada Kongres PSSI, 20 Mei lalu. Mereka semua menyayangkan pemilihan calon ketua umum, wakil ketua umum dan exco PSSI itu berlangsung ricuh.
"Kita harus mengembalikan olahraga pada rohnya. Kalau kita lihat kongres kemaren terlihat pertarungan politiknya," demikian komentar anggota Komisi X DPR Utut Adianto dalam rapat dengar pendapat di Senayan, Selasa (24/5/2011).
Sementara itu, anggota Komisi X lainnya Ferdiansyah berpendapat, kinerja Komite Normalisasi (KN) harus diberi apresiasi. Anggota Komisi X dari partai Golkar ini menambahkan, PSSI harus selektif dalam berkomunikasi dengan FIFA.
"Semoga, tanggal 30 Mei mendatang, keputusan PSSI tidak dibawa ke Kongres FIFA. Kualitas komunikasi perlu dijaga, bila nantinya masalah ini dibawa oleh Exco FIFA ke Kongres FIFA," tambah Ferdiansyah.
Sedangkan anggota Komisi X bernama Qomar melanjutkan, PSSI mendapatkan pelajaran berharga dari kasus ini. Namun, dia yakin permasalahan yang dialami ini bisa diselesaikan oleh badan sepakbola tertinggi di Indonesia itu.
"Dari kronoligis cerita Pak Agum saya khawatir kami dapat sanksi dari FIFA. Semoga kami bisa menggelar kongres dengan baik dan pemerintah mengawal dengan baik proses ini. Semoga tugas KN berakhir dengan khusnul qotimah. Ini adalah school of life. Pembelajaran dalam hidup," tandasnya.
(Hendra Mujiraharja)